Sebelumnya, pemerintah terus berupaya mencari solusi terbaik untuk menangani kemacetan di jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek).
Koordinasi dengan para pemangku kepentingan terus dilakukan secara intensif, agar pembangunan tiga proyek strategis nasional tetap berjalan dan lalu lintas di jalan tol tidak terganggu.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Hengki Angkasawan mengatakan, dalam rapat pembahasan penanganan kemacetan dijelaskan, ada beberapa titik kemacetan yang tinggi di jalan Tol Japek, di antaranya yaitu di kali Bekasi, lokasi pekerjaan LRT Jabodebek.
“Kemudian titik lain yaitu di cikunir, karena disitu ada dua kegiatan yang juga sangat massif yaitu pekerjaan jalan tol elevated dan kereta api cepat Jakarta-Bandung,” kata Hengki, di Jakarta, Sabtu (24/11/2018).
Dari rapat tersebut, disepakati beberapa pengaturan pengerjaan proyek, khususnya di titik-titik yang tingkat kemacetannya tinggi.
Melalui pengaturan tersebut, ketiga pekerjaan proyek mesti dilakukan secara bergantian atau tidak dilakukan secara bersamaan pada titik-titik tertentu yang dapat memperparah kemacetan.
”Perlu ditegaskan kembali bahwa upaya yang dilakukan pemerintah untuk menangani kemacetan di tol Japek yaitu dengan melakukan pengaturan pengerjaan proyek (construction management),” tutur dia.
Pengaturan pekerjaan proyek-proyek tersebut, dilakukan oleh konsultan manajemen konstruksi yang dikoordinasikan oleh BPTJ, tanpa mengganggu target penyelesaian pengerjaan tiap-tiap proyek.
Jadi dapat dipastikan, tidak ada proyek yang molor dan tertunda. Semua pekerjaan diselesaikan sesuai waktu yang ditargetkan.
Tidak hanya membahas upaya pengaturan pekerjaan proyek, dalam rapat tersebut juga membahas langkah-langkah lainnya yang telah dilakukan dalam rangka pengananan kemacetan Tol Jakarta-Cikampek.