Channel9.id – Jakarta. Data pribadi penerima dana Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk Guru dan Tenaga Kependidikan non PNS dan honorer, dikabarkan tersebar ke publik.
Data penerima BSU itu, diketahui beredar di sejumlah WhatsApp Grup. Data tersebut terlampir dalam format Microsoft Word dangan nama file ‘Data Penerima BSU Guru Honorer’.
Dalam data itu, terdapat 175.000 list nama guru lengkap dengan tempat tugas guru, kecamatan, Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK), Nomor Induk Kependudukan, ID BSU, Nama Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), tempat tanggal lahir, nama ibu kandung, nama tempat tugas, nomer rekening, hingga kantor wilayah.
Menanggapi hal itu, Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kemendikbud Abdul Kahar menyatakan, pihaknya segera berkoordinasi dengan Direktorat Jendral (Ditjen) GTK. Lantaran, semua sistem dan data berada di direktorat tersebut.
“Saya harus konfirmasi ke Ditjen GTK dulu sebagai pengelola sistem InfoGTK ya,” kata Kahar dilansir Medom.id, Kamis (19/11).
Kahar menjelaskan, seharusnya data sejenis itu tidak dapat tersebar ke publik karena bersifat rahasia.
“Seharusnya tidak (tersebar ke publik data sejenis),” katanya.
Dia pun berkomitmen untuk menelusuri keabsahan data tersebut. Jika benar, maka hal ini menjadi tanggung jawab Ditjen GTK.
“Kami sudah komunikasikan ke Ditjen GTK, karena sumber data dan upload data dalam sistem InfoGTK adalah tanggung jawab Ditjen GTK,” ungkapnya.
Sedangkan, Koordinator Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim menyatakan, kebocoran data pribadi itu sangat berbahaya. Lantaran, dapat disalahgunakan.
“Guru-guru honorer takut disalahgunakan data-data pribadi tersebut. Soalnya ada nomor rekening dan nama ibu kandung. Ini kan bahaya,” ujarnya.
(HY)