Channel9.id-Jakarta. Anggota Komisi I DPR Muhammad Farhan mengungkapkan jika orang yang mendatangi markas Front Pembela Islam (FPI) bukanlah seorang diplomat. Diduga WNA Jerman itu bekerja sebagai intelijen.
“Ketika dilakukan penyelidikan ke beberapa sumber kita di Berlin langsung, dia bukan pegawai pemerintah, tercatat dia sebagai pegawai BND (Bundesnachrichtendienst), BND itu intelijen Jerman,” ujar Farhan, pada Minggu (27/12).
Farhan menyebut, sejak awal Komisi I telah menaruh curiga lantaran Kedutaan besar (Kedubes) Jerman tidak mengindahkan rekomendasi untuk melakukan persona non grata terhadap WNA Jerman itu. Pasalnya persona non grata tidak berlaku bagi non diplomat.
“Orang ini memang tidak bisa dipersona non grata, tapi akan masuk cekal ya harusnya dicekal. Kita lagi tunggu, kenapa tidak ada pengumuman cekal atau sudah masuk blakclist,” tandasnya.
Baca juga: Kedubes Jerman Berkunjung ke Markas FPI Inisiatif Pribadi
Seperti diberitakan sebelumnya, Staf Kedutaan Jerman di Jakarta mendatangi kantor FPI di Petamburan. Kementerian Luar Negeri memanggil kepala perwakilan Kedutaan Jerman di Jakarta untuk meminta klarifikasi dan menyampaikan protes pada Minggu (20/12).
Kedubes Jerman menyampaikan, kunjungan staf Kedubes Jerman ke markas FPI adalah tindakan pribadi staf kedutaan tersebut. Perwakilan Kedubes Jerman mengonfirmasi kunjungan itu adalah dalam kapasitas pribadi si staf tersebut.
“Kepala Perwakilan Kedutaan Besar Jerman membenarkan keberadaan staf Kedutaan di sekretariat organisasi tersebut. Kepala Perwakilan Kedubes Jerman menyampaikan bahwa keberadaan staf Kedubes Jerman di tempat tersebut dan pertemuan yang dilakukan adalah atas inisiatif pribadi tanpa mendapatkan perintah atau sepengetahuan pimpinan Kedutaan Besar Jerman,” kata keterangan Kedubes Jerman, Senin (21/12).
Atas kejadian ini Kepala Perwakilan Kedutaan Besar Jerman menyampaikan permohonan maaf dan penyesalan atas kunjungan tersebut.