Channel9.id – Jakarta. Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3) lalu, dinilai pengamat politik Universitas Mercu Buana, Dr. Syaifuddin disebabkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggiring Partai Demokrat sebagai partai keluarga. Hal ini terlihat saat kemunculan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang belum memiliki pengalaman politik didapuk sebagai ketua partai berlambang mercy.
“AHY ini adalah sosok politisi karbitan dan semua kader-kader senior yang ada didalam Demokrat itu tau sekali, ini juga datang dari perilaku politik daripada SBY sendiri sebetulnya, yang tadi katakan itu cenderung memproteksi dari pada Partai Demokrat itu seperti partai keluarga, lalu muncul AHY,” kata Syaifuddin, Senin (22/3).
Syaifuddin menyebut kekeliruan besar dari SBY adalah memaksakan AHY matang sebelum waktunya, yang berakibat menimbulkan kerugian besar bagi Partai Demokrat ke depan.
“Menampilkan AHY sebagai politisi karbitan yang artinya dia dipaksakan matang belum waktunya, nah ini secara tersirat merugikan Demokrat sendiri, jadi tidak ada plusnya bagi Demokrat, ini bisa meruntuhkan Demokrat sendiri,” sambungnya.
Selain itu, Syaifuddin menilai AHY tidak memiliki kapasitas, kapabilitas dan legitimasi yang mumpuni memimpin Partai Demokrat untuk survive menghadapi pemilu 2024 mendatang.
“AHY tampil secara tersirat itu dia tidak legitimate nah akibat dari pada kapabilitas dan kapasitas yang tidak mumpuni untuk menjadikan partai ini partai yang survive, partai yang eksis ke depan terutama dalam menghadapi pemilu 2024,” jelas Syaifuddin.
Maka dari itu, kata Syaifuddin di bawah Kepemimpinan AHY yang lemah, permintaan kader menggelar KLB sebagai jalan keluar untuk menyelematkan Demokrat menjadi hal yang sah.
“Jadi kalau saya bagaimana dengan KLB sebagai jalan keluar yang diambil dari segelintir kader Demokrat, saya pikir sah-sah saja dalam konteks kita berdemokrasi,” pungkasnya.
IG
