Ponorogo, Menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, Bulog Cabang Ponorogo memastikan stok beras di bumi reog aman hingga enam bulan kedepan. Bahkan serapan dari petani pun tergolong tertinggi dibanding 13 cabang lain di Jatim. "Total ada 12.500 ton beras tersedia di Bulog, stok ini aman untuk enam bulan ke depan," tutur Pemimpin Bulog Ponorogo Eko Yudi Miranto, Rabu (24/3/21). Sesuai dengan Permendag nomor 24 tahun 2020, Eko menambahkan pihaknya saat ini juga tengah melakukan penyerapan. "Kami juga terus menyerap sebanyak-banyaknya sesuai dengan kualitas yang disarankan di Permendag nomor 24 tahun 2020," imbuh Eko. Tentang harga pembelian gabah kering panen dalam negeri dengan kualitas kadar air paling tinggi 25 persen dan kadar hampa atau kotoran paling tinggi 10 persen sebesar Rp 4.200 per kilogram di petani atau Rp 4.250 per kilogram di penggilingan Sedangkan harga pembelian gabah kering giling dalam negeri dengan kualitas kadar air paling tinggi 14 persen dan kadar hampa atau kotoran paling tinggi tiga persen sebesar Rp 5.250 per kilogram di penggilingan atau Rp 5.300 per kilogram di gudang Perum Bulog. Harga pembelian beras dalam negeri dengan. kualitas kadar air paling tinggi 14 persen, butir patah paling tinggi 20 persen, kadar menir paling tinggi dua persen dan derajat sosoh paling sedikit 95 persen sebesar Rp 8.300 per kilogram di gudang Perum Bulog. Saat ini dari 12.500 ton stok beras yang ada, 2.300 ton diantaranya merupakan serapan dari petani. Sedangkan 11 ribu ton sisanya merupakan pengadaan di tahun 2020. "Beras yang saat ini tersedia, kualitas medium dengan masa simpan satu hingga dua tahun," tandas Eko. Eko pun berharap stok beras yang ada saat ini segera tersalur. Seperti pada tahun 2020 lalu, pemerintah memiliki program Bansos sehingga stok beras segera keluar.
Nasional

Legislator Nasdem Sambut Baik Langkah Jokowi Tunda Impor Beras

Channel9.id-Jakarta. Anggota Komisi IV DPR, Charles Meikyansyah menyambut baik Langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tidak akan mengimpor beras hingga Juni 2021 mendatang.

“Saya sepakat dan setuju dengan pernyataan Presiden. Karena kita ketahui, adanya statement impor beras, membuat efek psikologis bagi jatuhnya harga gabah petani, yang sedang melakukan panen di bulan Maret-April-Mei ini,” kata Charles, Jumat (26/3).

Charles menambahkan, kebutuhan pangan khususnya beras yang dibutuhkan sampai Mei 2021 mencapai 12 juta ton lebih. Sedangkan stok beras yang ada saat ini, termasuk panen sampai Mei 2021 jika dikurangi gagal panen akibat cuaca-banjir dan lain-lain masih terdapat 31 juta ton.

“Jumlah yang sangat aman,” ujar anggota Fraksi Partai NasDem itu.

Baca juga: Jokowi Pastikan Tak Ada Impor Beras Hingga Juni

Sebelumnya Presiden Jokowi memastikan hingga Juni 2021 tidak ada beras impor yang masuk ke Indonesia. Adapun MoU terkait impor beras dengan Vietnam dan Thailand menurut Jokowi hal itu dilakukan hanya untuk berjaga-jaga.

“Itu hanya untuk berjaga-jaga mengingat situasi pandemi yang penuh ketidakpastian. Saya tegaskan sekali lagi berasnya belum masuk,” ungkap Jokowi, Jumat (26/3) malam.

Diberitakan sebelumnya bahwa Kementerian Perdagangan (Kemendag) berencana akan mengimpor beras. Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi menegaskan, rencana impor beras hanya untuk menstabilkan harga beras. Pemerintah tidak ingin harga beras melonjak saat pandemi dan di saat yang sama tidak akan menurunkan harga gabah kering petani.

Menurut Lutfi, pemerintah tetap menjamin harga beras dan gabah kering petani tetap stabil meskipun Indonesia tengah dilanda pandemi. Ia menilai, kritik terkait rencana impor beras satu juta ton yang dianggap akan menurunkan harga beras petani tidak tepat.

“Tidak ada niat pemerintah untuk menurunkan harga petani terutama saat sedang panen raya. Sebagai contoh, harga gabah kering petani itu tidak diturunkan,” tutur Lutfi, Kamis (18/3) lalu.

IG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3  +  6  =