Channel9.id-Jakarta. Apakah Kamu pernah merasa nyeri dan kaku pada bahu, bahkan sulit menggerakannya? Untuk sekadar memungut benda yang jatuh atau mengenakan pakaian saja, bahu terasa luar biasa nyeri. Sensasi ini semakin menjadi-jadi pada malam hari, termasuk saat tidur.
Jika Kamu mengalami hal tersebut, segeralah periksa ke dokter. Bisa jadi kondisi itu merupakan gejala penyakit ‘frozen shoulder’ atau adhesive capsulitis. Hal ini membikin penderitanya mengalami keterbatasan dalam menggerakkan bahu, bahkan di beberapa kasus, tak bisa menggerakkan bahu sama sekali.
Belum diketahui pasti penyebabnya. Namun, yang pasti, frozen shoulder terjadi karena jaringan parut di bahu mengalami penebalan, yang kemudian menempel di sekitar sendi bahu. Kondisi inilah yang membikin pergerakan bahu terbatas. Padahal, sejatinya jaringan parut merupakan komponen pembentuk kapsul pelindung yang melindungi bahu.
Perempuan berusia lebih dari 40 tahun berisiko lebih besar mengalami ‘frozen shoulder’. Selain itu, mereka yang punya riwayat stroke, cedera dan penyakit sistemik—seperti diabetes, parkinson, TBC, jantung, hingga gangguan tiroid—juga berisiko mengalaminya. Terlebih jika punya kebiasaan menopang beban berat di bahu.
Dilansir dari Mayo Clinic, penyakit ini membutuhkan satu hingga tiga tahun untuk berkembang sampai akhirnya sembuh.
Menurut American Academy of Orthopaedic Surgeons, mula-mula bahu akan mengalami freezing stage. Di tahap ini, bahu merasa nyeri setiap digerakkan. Kemudian, tahapan selanjutnya, nyeri mereda, namun bahu justru lebih kaku dan geraknya semakin terbatas. Terakhir, thawing stage, di mana bahu membaik, tetapi butuh waktu 1 hingga 3 tahun untuk mencapai tahap ini.
Cara Mencegah dan Mengatasi Frozen Shoulder
Siapa pun berisiko mengalami ‘frozen shoulder’. Untuk itu, melakukan pencegahan adalah hal yang sangat dianjurkan. Kamu bisa mengusahakan agar tangan tetap bergerak. Pasalnya, minim bergerak, khususnya pada bagian bahu, berisiko memicu kemunculan ‘frozen shoulder’. Selain itu, kurang-kurangilah kebiasaan menopang beban berat di bahu.
Jika telanjur mengalaminya, biasanya dokter akan menyarankan untuk latihan fisik untuk melatih jangkauan gerakan, melalui fisioterapi. Hal ini bisa memakan waktu hingga sembilan bulan, bahkan setahun lebih, untuk membuahkan hasil. Sembari menjalani terapi ini, penderita akan diberi obat-obatan pereda nyeri.
Untuk membantu pengobatan, dokter biasanya menganjurkan penderita ‘frozen shoulder’ untuk mengompres dingin bahu beberapa kali sehari.
Apabila cara-cara tersebut tak membikin keadaan membaik, dokter akan mengambil tindakan seperti menyuntikan kortikosteroid langsung pada sendi bahu, menyuntikan air steril ke dalam kapsul pelindung bahu, manipulasi bahu, dan operasi.
(LH)