Channel9.id-Amerika. Presiden Joe Biden meminta pasukan Eritrea dan Amhara untuk segera menarik diri dari daerah Tigray, Ethiopia pada hari Rabu (26/5/2021). Ia juga mengatakan kalau akses bantuan kemanusian harus dibuka dan dijamin keamanannya untuk mencegah menyebarnya penyakit-penyakit dari daerah konflik
Ribuan orang sudah meninggal karena konflik tersebut dan sekitar 2 juta orang terlantar di Tigray setelah konflik antara Front Pembebasan Rakyat Tiray dengan militer Ethiopia meletus November lalu. Pasukan dari daerah Amhara dan juga negara Eritrea ikut terlibat dalam peperangan untuk membantu pihak pemerintah.
“Seluruh pihak yang berperang di Tigray harus segera melakukan gencatan senjata. Pasukan Eritrea dan Amhara juga harus menarik diri dari daerah konflik,” ujar Biden pada pernyataannya.
Joe Biden juga menuturkan kalau pasukan Ethiopia dan Eritrea harus memberikan akses bantuan kemanusiaan dengan segera, dan juga dijamin keamanannya agar penyakit-penyakit dari daerah konflik tidak menyebar luas.
Koordinasi untuk Bantuan Kemanusiaan dari PBB mengatakan kalau 91% warga di daerah Tigray saat ini sedang sangat membutuhkan bantuan. Saat ini, total penduduk Tigray yaitu sebanyak 6 juta.
Kepala Bantuan PBB, Mark Lowcock mendesak Dewan Keamanan dan negara-negara lainnya untuk melakukan apapun yang mereka bisa untuk mencegah terjadinya wabah penyakit di sana.
“Sudah jelas bahwa mereka yang tinggal di daerah Tigray saat ini sedang mengalami krisis makanan karena adanya konflik, dan pihak yang berperang saat ini membatasi bantuan-bantuan dari luar,” kutip Lowcock kepada kelimabelas anggota dewan melalui surat.
“Ada resiko wabah penyakit yang besar jika jumlah bantuan tidak ditingkatkan dalam kurun waktu dua bulan,” tambahnya.
Biden mengatakan pelanggaran HAM dengan skala besar sedang terjadi di Tigray, termasuk maraknya kasus kekerasan seksual.
Minggu lalu Ethiopia mengatakan kalau pengadilannya sudah mengadili para tentara yang membunuh dan memerkosa warga sipil.
(RAG)