Channel9.id-Jakarta. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menekankan, konsep pembangunan harus diarahkan pada penguatan sumber daya manusia (SDM). Menurutnya, penguatan SDM harus menjadi bagian tak terpisahkan dari pembangunan. Sebab, SDM yang kuat akan memengaruhi kemajuan suatu negara.
“Konsep pembangunan harus diarahkan kepada pembangunan yang memperkuat SDM, menjadi dua kunci utama,” katanya di Gedung Nasional Umbu Tipuk Marisi, Sumba Timur, NTT, Kamis (03/06).
Tito menuturkan, kualitas SDM sangat menentukan kualitas sebuah negara dan menjadi kunci suksesnya pembangunan. Bahkan, lanjutnya, beberapa negara yang memiliki sumber daya alam (SDA) yang terbatas dapat menjadi negara yang maju berkat kualitas SDM-nya yang mumpuni.
Baca juga: Mendagri: SDA Pulau Kalimantan Menjadi Modal Pembangunan
Apalagi, masih kata Tito, bangsa Indonesia yang telah dianugerahi kekayaan sumber daya alam yang melimpah, akan menjadi bangsa yang melompat jauh ke depan dengan ditunjang oleh SDM yang berkualitas. Ia juga meminta, kekayaan SDA tersebut, tak boleh menjadi tulang punggung kekuatan bangsa, melainkan perlu ditunjang dengan penguatan SDM.
“Kunci adalah SDM, bukan SDA, apalagi kalau SDM-nya hebat, SDA-nya berlimpah ruah, itu negara akan melompat. Penekanan saya di sini mindset yang perlu kita dalami adalah memperkuat SDM,” tegasnya.
Selain sektor pendidikan, formal maupun informal, membentuk SDM yang berkualitas juga ditempuh melalui jalur kesehatan. SDM yang hebat dan kuat, juga memiliki sisi kesehatan yang baik pula. Karena itu, persoalan penanganan gizi buruk dan stunting menjadi perhatian serius pemerintah. TIto juga berpesan, pemerintah daerah tak mengabaikan persoalan stunting di wilayahnya, jangan sampai kekayaan SDA tak dikelola dengan baik karena SDM-nya mengalami gizi buruk dan stunting.
“Oleh karena itu kesehatan menjadi kuci, salah satunya untuk membuat sumber daya manusia yang baik selain dia terdidik, terlatih, vokasi misalnya keahlian, juga yang menjadi penekanan dari Bapak Presiden adalah stunting, kekerdilan, postur tubuh yang tidak memadai,” pungkasnya.