Channel9.id-Inggris. Seratus mantan presiden, perdana menteri dan menteri luar negeri mendesak Group of Seven (G7) untuk membayar program vaksinasi secara global untuk membantu menghentikan mutasi virus corona dan kembali menjadi ancaman dunia, Senin (7/6/2021). Mereka mengeluarkan pernyataan tersebut sebelum diadakannya KTT G7 pada hari Jumat minggu ini.
Dalam suratnya ke G7, para mantan pemimpin dunia itu mengatakan kooperasi global sudah pernah gagal di tahun 2020, namun di tahun 2021 ini, para pemimpin baru dapat mengusung era baru.
“Dukungan untuk G7 dan G20 yang membuat vaksin-vaksin dapat diakses di negara miskin dan berkembang bukanlah tindakan amal, melainkan sudah menjadi kepentingan strategis setiap negara,” tulis surat tersebut.
Baca juga: Pihak Oposisi Belarus Ingin Isu Ryanair Dibahas di KTT G7
Diantara penandatangan di surat tersebut, ada mantan PM Inggris Gordon Brown dan Tony Blair, mantan Sekjen PBB Ban-Ki Moon dan 15 mantan pemimpin-pemimpin Afrika.
Mereka mengatakan kalau G7 dan para pemimpin dunia yang diundang ke KTT di Inggris harus memastikan kalau mereka mau membayar program yang akan menghabiskan 30 miliar dolar tersebut.
“Untuk G7 membayar semua itu bukanlah sebagai tindakan amal, itu adalah sebuah langkah untuk menghentikan virus tersebut terus menyebar, bermutasi dan kembali mengancam kita semua,” tutur Brown.
“30 penny (6 ribu rupiah) per orang per minggu di Inggris adalah harga yang kecil untuk kebijakan asuransi terbaik di dunia,” tambahnya.
Permintaan mereka berbarengan dengan hasil polling oleh yayasan amal Save the Children yang menyatakan kalau masyarakat Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman dan Kanada mendukung kalau G7 membayar 66 miliar dolar untuk program vaksin secara global.
Hasil polling tersebut menunjukkan 79% masyarakat Inggris mendukung kebijakan tersebut, 79% warga Amerika mendukung saran tersebut. Terendah ada di Prancis dengan 63% warganya saja yang setuju dengan kebijakan tersebut.
(RAG)