Channel9.id-Jakarta. Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengatakan kalau kementerian kesehatannya sedang menyiapkan peraturan agar orang-orang yang sudah divaksin Covid-19 atau mereka yang sudah pernah terpapar virus tersebut tidak diwajibkan lagi untuk memakai masker, Jumat (11/6/2021).
Bolsonaro, salah satu figur yang menentang peraturan lockdown dan sosial distancing, dalam pidatonya mengatakan kalau karantina itu harusnya untuk mereka yang terpapar Covid-19 saja.
“Peraturan itu berguna untuk mereka yang terinfeksi,” ujarnya. Ia menambahkan “Karantina itu hanya untuk mereka yang terkena Covid-19”.
Menteri Kesehatan Marcelo Queiroga mengatakan kalau Bolsonaro meminta dirinya untuk mempelajari penggunaan masker di Brasil.
Baca juga: Hungaria Ucapkan Selamat Tinggal Kepada Masker
Namun, dalam testimoninya minggu ini, ia menyatakan kalau penggunaan masker masih penting untuk mencegah penyebaran Covid-19. Dia juga menyangkal pernyataan Bolsonaro yang mengatakan kalau penggunaan obat malaria, hidroksiklorokuin, dapat menyembuhkan pasien Covid-19.
Dalam pidato ke para pendukungnya, Bolsonaro masih kukuh mengatakan kalau penggunaan hidroksiklorokuin sudah mengurangi angka kematian Covid-19 di Brasil. Menurutnya, laporan kematian Covid-19 di Brasil terlalu dibesar besarkan, ia berargumen kalau banyak pasien yang meninggal karena penyakit lain dianggap meninggal karena Covid-19.
Lebih dari 480,000 warga Brasil sudah meninggal karena virus corona, kedua terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat.
Selain itu, program vaksinasi di Brasil dimulai dengan lambat. Komisi penyelidikan sedang menyelidiki apakah Bolsonaro, yang ragu terhadap vaksin, secara sengaja melambatkan program vaksinasi di Brasil.
Menurut data resmi kementerian kesehatan Brasil, hanya 23.6% populasi Brasil yang sudah menerima vaksin pertamanya dan baru 10.2% warganya yang sudah mendapatkan vaksin keduanya.
(RAG)