Respon Warga Madura, Pemerintah Minta Warga Sabar Jalani Penyekatan
Nasional

Respon Warga Madura, Pemerintah Minta Sabar Jalani Penyekatan

Channel9.id-Surabaya. Merespon demonstrasi yang digelar ratusan warga Bangkalan, Madura, Jatim, terkait penyekatan di Jembatan Suramadu sisi Surabaya yang dinilai adalah sebuah bentuk diskriminasi. Mereka yang mengatasnamakan dirinya Koalisi Masyarakat Madura Bersatu pun menggeruduk Balai Kota Surabaya pada Senin kemarin.

Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta masyarakat Bangkalan, Madura, untuk bersabar menjalani langkah penanganan Covid-19, utamanya terkait penyekatan di Jembatan Suramadu.

“Mohon untuk menahan diri dulu, bersedia diatur. Kuncinya di kesiapan, kesediaan warga untuk bekerja sama,” ucap Muhadjir,” kata Muhadjir, di Surabaya.

Baca juga: Protes Penyekatan Suramadu, Warga Madura Gelar Demonstrasi di Balai Kota Surabaya

Muhadjir mengatakan langkah itu merupakan upaya pemerintah untuk melakukan pencegahan penyebaran kasus Covid-19 yang tengah mengalami lonjakan di beberapa tempat, salah satunya adalah Kabupaten Bangkalan.

Ia menuturkan bahwa langkah-langkah pencegahan itu tak hanya dilakukan di Suramadu, api juga di beberapa daerah lainnya.

“Beberapa tempat di mana terjadi ledakan kasus termasuk di beberapa daerah Jateng juga dilakukan hal yang sama,” ujar dia.

Daerah-daerah yang mengalami lonjakan, kata Muhadjir, sudah dilaporkan oleh Panglima TNI, Kapolri dan BNPB. Nantinya terkait penanganan itu akan dilakukan secara terpadu dari kementerian dan lembaga terkait.

Muhadjir pun yakin bahwa pemerintah daerah bisa menangani lonjakan kasus yang cukup besar, di wilayah kabupaten.

“Saya kira kalau kasusnya hanya di kabupaten dan tidak ada ledakan di tempat lain, pemerintah daerah setempat bisa mengatasi,” ucap dia.

Selama masyarakat setempat bisa kooperatif dengan aturan yang ada, dia meyakini penyebaran virus bisa teratasi.

“Saya mohon kerja sama masyarakat, ada kesadaran untuk saling mengingatkan dan menyadarkan bahwa Covid-19 belum selesai,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2  +  8  =