Channel9.id-Afrika Selatan. Demo dan unjuk rasa selama seminggu yang sudah menewaskan lebih dari 70 orang banyak menghancurkan ratusan bisnis dan membuat sebuah kilang minyak tutup, Rabu (14/7/2021). Banyak orang yang menjarah toko-toko di Afrika Selatan disaat kepolisian berusaha untuk mengembalikan ketertiban disana.
Unjuk rasa yang disebabkan karena mantan presiden Jacob Zuma minggu lalu tak hadir untuk persidangan korupsinya. Sikapnya itu menyebabkan kemarahan rakyat Afrika Selatan dimana-mana.
Pusat perbelanjaan dan pabrik di beberapa kota dirusak, dijarah dan dibakar, kebanyakan di sekitar kediaman Zuma di provinsi KwaZulu-Natai sampai ke kota terbesar Afrika Selatan, Johannesburg dan sekitar provinsi Gauteng.
Namun semalam sampai menyebar ke dua provinsi lainnya – Mpumalanga dan Northern Cape, menurut pernyataan dari kepolisian.
Fotografer dari Reuters menunjukkan beberapa toko yang dijarah di kota Hammersdale, Mpumalanga pada hari Rabu. Selain itu, stasiun TV local juga menunjukkan lebih banyak lagi kasus-kasus penjarahan di kota Soweto dan kota pelabuhan Durban.
Kilang minyak terbesar Afrika Selatan, SAPREF di Durban harus dimatikan sementara karena unjuk rasa tersebut, ungkap pegawai kilang minyak tersebut pada hari Rabu.
PBB di Afrika Selatan khawatir kalau kekacauan ini akan mengganggu transportasi para pekerja dan staf medis yang dapat berakibat menipisnya stok makanan, obat-obatan dan kebutuhan penting lainnya.
“Ini akan memperburuk keadaan sosial dan ekonomi Afrika Selatan yang sudah sulit karena masalah pengangguran, kemiskinan dan ketidakadilan,” kutip pernyataan mereka pada Selasa malam.
Pejabat keamanan pada hari Selasa sudah mengatakan kalau pemerintah tengah bekerja untuk menghentikan meluasnya kekacauan ini
Otoritas pengadilan nasional mengatakan akan menghukum siapapun yang tertangkap tengah menjarah atau merusak properti, namun nampaknya ancaman itu masih tak cukup.
Tentara sampai dikerahkan ke jalanan untuk membantu polisi menertibkan para warga.
(RAG)