Penyebab Seseorang Tidur Lebih Lama dari Orang Lain
Lifestyle & Sport

Penyebab Seseorang Tidur Lebih Lama dari Orang Lain

Channel9.id-Jakarta. Menurut para ahli, orang dewasa idealnya tidur selama tujuh sampai sembilan jam per malam. Kendati demikian, sebetulnya durasi tidur berbeda-beda bagi setiap orang. Demikian pula kualitasnya. Ada orang yang tidur hanya tiga jam saja sudah merasa segar, ada pula yang tidur sesuai anjuran para ahli tadi, bahkan ada yang lebih lama dari anjuran.

Mengenai durasi dan kualitas tidur itu, sejumlah ahli seperti Dr. Ana C. Krieger menyatakan hal ini biasanya tergantung pada keadaan dan kondisi setiap individu. Adapun tidur lebih lama bisa menjadi indikasi bahwa tubuh punya masalah kesehatan tertentu. Selain itu, ada hal lain menjadi penyebab seseorang tidur lebih lama.

1. Mengalami gangguan tidur
Gangguan tidur juga menjadi penyebab seseorang tidur lebih lama, misalnya hipersomnia atau mabuk tidur. Orang dengan hipersomnia biasanya memiliki kesulitan untuk bangun dari kasur jika memiliki waktu tidur yang kurang dari 10 jam. Bahkan, setelah tidur 10 jam pun mereka masih merasa kurang tidur.

Selain itu, gangguan neurologis langka dengan sindrom Kleine-Levin pun menyebabkan kebutuhan tidur yang ekstrem, yaitu tidur hingga hitungan minggu bahkan bulan. Penderitanya hanya bangun untuk pergi ke kamar mandi atau makan.

2. Masalah kesehatan mental
Tidur lebih lama juga mengindikasikan bahwa seseorang mengalami gangguan mental, seperti depresi, yang membuat tubuh terus merasa lelah dan mengantuk. Tak heran bila orang yang depresi mengantuk sepanjang hari dan tidur lebih lama. Mereka biasanya tidur sekitar 10 hingga 11 jam sehari.

Didapati pula bahwa durasi tidur yang lama itu berkaitan dengan pengobatan depresi dan gangguan tidur. Obat-obatan bisa menimbulkan rasa lelah dan kantuk yang lebih besar.

3. Orang yang sangat sensitif
Orang dengan sensitivitas yang terlalu tinggi (respons fisik, mental dan emosional) biasanya mengalami kelelahan fisik dan mental, akibat respon terhadap sesuatu yang terlalu berlebihan. Sehingga otak selalu merasa waspada. Oleh karena itu, mereka perlu tidur lebih banyak dibandingkan dengan orang lain. Ini merupakan cara untuk mengurangi tekanan dan mengembalikan sistem sarafnya kembali normal.

4. Kondisi medis
Suatu penelitian menemukan orang yang mengalami cedera otak traumatis menghabiskan waktu tidur yang lebih banyak dibandingkan dengan orang lainnya. Namun, bagi mereka, hal ini tidak selalu buruk. Bahkan tidur lebih lama bisa menjadi sarana pemulihan untuk meningkatkan fungsi otak.

5. Faktor genetik
Beberapa orang memang membutuhkan lebih banyak tidur daripada orang lainnya, dilansir dari Medical News Today. Salah satu penyebab hal ini ialah susunan genetik seseorang.

Ada orang yang membutuhkan tiga sampai empat jam untuk mengembalikan staminanya. Selain itu, ada pula yang membutuhkan waktu selama sembilan jam. Para ilmuwan meyakini bahwa hal ini berkaitan dengan ritme sirkadian seseorang, yakni jam biologis tubuh yang memengaruhi pola tidur dan bangun. Adapun siklus ini dipengaruhi oleh faktor genetik.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  89  =  99