Channel9.id – Jakarta. Pebulu tangkis putri Indonesia, Greysia Polii berhasil meraih medali emas di ajang Olimpiade Tokyo 2020. Tampil bersama Apriyani Rahayu, Greysia Polii mampu mewujudkan impiannya meraih medali emas usai mengalami keterpurukan di Olimpiade London 2012 dan Rio 2016.
Olimpiade London 2012 menjadi kenangan yang paling pahit bagi Greysia Polii. Saat itu, Greysia berpasangan dengan Meiliana Jauhari mengalami keterpurukan karena didiskualifikasi.
Alasan didiskualifikasi di London 2012 lantaran dianggap melanggar kode etik. Greysia Polii/Meiliana Jauhari dianggap sengaja mengalah saat menghadapi Ha Jung-eun/Kim Min-jung (Korea Selatan) di fase grup.
“Olimpiade London 2012 menjadi titik terendah dalam hidup saya, merupakan hal yang terburuk yang pernah saya alami,” tulis Greysia.
Baca juga: Kisah Apriyani Rahayu, Bermodalkan Raket dan 200 Ribu Ingin Jadi Juara
“Didiskualifikasi dari event terbesar dunia (Olimpiade) membuat saya ingin menyerah, merasa tak berguna dan tidak tahu apa yang harus saya lakukan terhadap hidup saya,” ujarnya.
Dalam keadaan itu, Greysia ingin gantung raket. Kendati demikian, Greysia tidak menyerah dan bangkit. Dia berjuang bersama Nitya Krishinda Maheswari di Olimpiade Rio 2016.
“Tapi, keinginan dan realita tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan, sedih dan kecewa. Kekalahan di quarterfinal membuat saya sadar bahwa di Olimpiade kali ini SAYA KALAH TERHORMAT dan saya menerima kekalahan itu dengan lapang dada,” ujarnya.
Pada 2017 setelah Olimpiade Rio 2016 berakhir, Greysia Polii kembali berniat untuk gantung raket. Keputusan Greysia juga tak terlepas dari kondisi pasangannya saat itu, Nitya Krishinda Maheswari, yang mengalami cedera.
Akan tetapi, Greysia tak jadi gantung raket usai sang pelatih memintanya untuk berduet dengan Apriyani Rahayu. Dia diminta untuk membuat Apriyani semakin berkembang.
“Dia (Apriyani) muncul secara tiba-tiba pada 2017 ketika saya akan pensiun setelah Rio 2016,” ujarnya.
“Pelatih saya mengatakan tunggu sebentar dan bantu pemain muda untuk bangkit, saat itulah Apriyani datang,” katanya.
“Kemudian, kami memenangkan Korea Open dan Thailand Open dan begitulah cepatnya kami datang. Saya seperti merasa, ya Tuhan, saya harus berlari selama empat tahun lagi!” katanya menegaskan.
Pada akhirnya, Greysia Polii bersama Apriyani sukses menyabet medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.
Ini membuat kedua pasangan tersebut menjadi ganda putri Indonesia pertama yang sukses meraih medali emas di pesta olahraga multicabang paling bergengsi.
Menurut Greysia, pencapaian ini merupakan mimpi yang menjadi kenyataan baginya.
“Saya tahu saya dilahirkan untuk menjadi pemain bulu tangkis dan saya memiliki keyakinan bahwa saya ingin membuat sejarah di bidang ini,” katanya.
HY