Channel9.id – Jakarta. Penggiat Media Sosial Abu Janda al Boliwudi, ngamuk akunnya di tutup oleh Facebook. Penutupan tersebut terkait dengan namanya yang dimasukan dalam daftar Saracen. Tak terima dengan penutupan akun miliknya, Abu Janda melayangkan somasi dan juga mengancam akan menggugat Facebook secara perdata.
Dalam somasinya, Abu Janda juga mengultimatum Facebook untuk segera membersihkan namanya dari newsroom Facebook. Dia meminta Facebook untuk segera membuat klarifikasi selambatnya 4 hari setelah somasi dilayangkan.
Menurut Abu
Janda jika dalam 4 hari Facebook tidak
clear-kan nama saya, kita akan gugat secara perdata sebesar Rp 1 triliun dan
kita gugat secara pidana UU ITE juga,” katanya.
Abu Janda mengatakan, Facebook tidak hanya mencantumkan namanya sebagai ‘daftar
Saracen’, tetapi juga menutup akun fans page ‘Ustad Abu Janda al-Boliwudi’ yang
diklaimnya sudah memiliki 500.000 followers.
“Akun
itu didelete sama Facebook, dengan alasan saya ini menurut temuan mereka
(adalah) bagian dari Saracen dan nama saya ‘Arya Permadi’ di situ ditulis
jelas,” jelasnya seperti yang dikutip dari detik.com
Abu Janda mengetahui hal ini pada 1 Februari 2019, sehari setelah Facebook
mengumumkan namanya di newsroom Facebook pada tanggal 31 Januari 2019. Dia
didampingi oleh tim pengacara dari Finsen Mendrova and Partner.
Lebih jauh, Abu Janda menyebut alasannya menggugat Facebook dengan nominal Rp 1
triliun.
“Ini menghancurkan hidup saya, nama saya, reputasi saya, buat saya
kehilangan penghasilan saya dan banyak hal lainnya,” lanjutnya.Arya
menilai tuduhan itu adalah tuduhan serius.”Ini tuduhan serius, bisa
membuat saya terjerat masalah hukum ini,” katanya.
Tak ayal penutupan komentar dari para netizen. Salah satunya adalahHendri
Satrio, pengamat politik dari Universitas Paramadina. Pengamat yang akrab
dipanggil hensat mengatakanberpendapat,
kasus ini harus terbuka dan transparan sehingga publik bisa tahu fakta
sebenarnya.
“Ini harus transparan sehingga kita tahu siapa yang mesti kita percaya,
Abu Janda atau Facebook? Bagaimana dengan anda, percaya pihak mana,” kata
Hendri dalam ciutannya di akun Twitter,
Sabtu (9/2).
Sejauh ini, Facebook telah menghapus 207 halaman fanpage, 800 akun facebook,
546 grup dan 208 akun Instagram yang diduga berkaitan dengan jaringan penyebar
berita bohong Saracen.