Channel9.id-Jakarta. Pengguna layanan program kecerdasan buatan (AI) diperkirakan akan semakin banyak menyusul peluncuran rilis ChatGPT oleh OpenAI. Laman akses pelayanan chat.openai.com, mendapat 576.6% peningkatan kunjungan dari akhir 2022 Sampaio April 2023 dengan total 1.8 Miliar kunjungan.
Industri dari berbagai sektor melihat potensi AI seperti JP Morgan yang mengembangkan kecerdasan buatan untuk layanan finansial. Bytedance, perusahaan dibalik media sosial TikTok, mengumumkan akan meluncurkan Chatbot dalam TikTok dengan nama Tako.
Dilansir dari Reuters.com, Bytedance telah mendaftarkan Tako ke kantor paten dan merek dagang Amerika Serikat dengan kategori perangkat lunak untuk memproduksi percakapan manusia. Juru bicara TikTok menyatakan bahwa platformnya terus berupaya untuk mengembangkan teknologi baru. Saat ini, Tako belum dapat diakses oleh pengguna TikTok global Karena masih dalam tahap percobaan terbatas di Filipina.
Tako memiliki fungsi utama untuk membantu pengguna TikTok untuk personalisasi konten. Tako dapat di akses dengan memencet tombola diatas ikon profil kemudian pengguna dapat berinteraksi dengan Tako dengan menanyakan informasi dan meminta saran konten yang diinginkan. Daniel Buchuk, Watchful Technologies, memperagakan penggunaan Tako yang diawali dental memberikan prompt seperti mengobrol.
Menurut dia, jika pengguna TikTok ingin mencari resep makanan, maka Tako akan mengarahkan video yang berkaitan dengan cara penyajian hidangan tertentu. Peragaan lain yang ditampilkan oleh Daniel adalah pertanyaan mengenai pemahkotaan Raja Charles III, Tako meresponnnya dengan menampilkan video yang bersangkutan.
Chatbot ini dianggap dapat membantu pengguna menyasar konten yang di harapkan Oleh pengguna alih-alih menyerahkan pada video scrolling timeline. Chatbot Tako dianggap dapat meningkatkan utilitas TikTok yang telah digunakan sebagai sumber informasi oleh sebagian penontonnya. Sehingga dianggap dapat menggantikan peran mesin pencari seperti Google arena penonton muda dan Gen Z cenderung menggunakan media sosial seperti TikTok untuk mencari informasi tertentu.
Kendati demikian, penggunaan kecerdasan buatan memiliki kekhawatiran terkait privasi penggunanya. Hal tersebut muncul dari disclaimer pengguna berbagai layanan kecerdasan buatan seperti ChatGPT, Google Bard dan lainnya. Dalam disclaimer penggunaan Tako disebutkan bahwa perangkat lunak itu masih merupakan produk eksperimental. Pengguna dianjurkan untuk tidak memberikan data sensitive.
(FB)