Channel9.id – Jakarta. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menggelar rapat bersama sejumlah asosiasi pengusaha untuk membahas kebijakan tarif timbal balik yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Rapat ini digelar di Gedung Ali Wardhana, Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (7/4/2025) hari ini.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan berbagai asosiasi pengusaha, termasuk Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel), Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), dan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo).
Kemudian Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Ikatan Pengusaha Konveksi Berkarya (IPKB), dan Himpunan Pengusaha Alas Kaki Nusantara (HIPAN).
“Hari ini kami melakukan rapat koordinasi dengan lebih dari 100 asosiasi dan untuk bagaimana kami mendapatkan masukan terkait dari kebijakan tarif yang dikenakan oleh Amerika, oleh Presiden Donald Trump,” kata Airlangga saat konferensi pers.
Airlangga mengatakan, komoditas utama yang terdampak yakni salah satunya sektor makanan dan Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) yang menjadi andalan ekspor Indonesia.
“Tadi suara dari APINDO maupun persepatuan juga kami dengar. Namun kompetitor kita di sektor ini apakah itu China, Bangladesh, Vietnam, Kamboja itu bea masuknya di atas kita. Jadi itu juga menjadi pertimbangan shifting produk itu juga kita perhatikan,” jelasnya.
Pemerintah, kata dia, akan melakukan komunikasi intens dengan US Trade Representative (USTR) yang tengah menunggu proposal lanjutan dari Indonesia terkait negosiasi tersebut.
“Tentunya dalam waktu dekat USTR menunggu proposal konkret dari Indonesia dan tentu hari ini kami selalu berkomunikasi dengan Bapak Presiden, sudah minggu lalu saat diumumkan Donald Trump, kemudian sehari sebelum saya bertemu dengan Perdana Menteri Anwar Ibrahim sudah berkomunikasi,” kata Airlangga.
Selain itu, turut hadir Menteri Perdagangan Budi Santoso, Wakil Menteri Perindustrian Faisol Reza, dan Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas Oegroseno.
Beberapa Ditjen dan kepala badan juga hadir, mulai dari Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono dan Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian Setia Diarta.
Hadir juga Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu dan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Shinta Widjaja Kamdani.
Diketahui, Indonesia menjadi salah satu negara yang terdampak kebijakan tarif timbal-balik atau resiprokal Presiden AS Donald Trump. Indonesia dikenakan tarif baru impor sebesar 32 persen.
Angka itu menempatkan Indonesia di posisi ke-6 di kawasan ASEAN. Sementara negara di ASEAN yang dikenakan tarif baru tertinggi ialah Kamboja dengan besaran 49 persen.
Baca juga: Ribuan Warga AS Demo Besar-Besaran Tolak Kebijakan Trump
HT