Channel9.id. Sejumlah tokoh perusahaan teknologi menulis surat terbuka yang isinya mengusulkan penghentian pengembangan kecerdasan buatan (AI) untuk sementara waktu. Tokoh yang dimaksud antara lain Elon Musk, Steve Wozniak, dan lainnya. Namun demikian, ada berbagai pihak yang menolak usulan tersebut.
“Sistem AI dengan kecerdasan menandingi manusia bisa menimbulkan risiko besar pada masyarakat dan kemanusiaan, seperti yang ditunjukkan oleh penelitian ekstensif dan diakui laboratorium AI terkemuka,” demikian bunyi surat yang dibuat Elon Musk dan lainnya di beberapa waktu lalu.
Surat itu juga mengatakan bahwa penghentian pengembangan itu mestinya dilakukan sampai regulasi yang memadai selesai dibuat.
Sementara itu, British Computer Society (BSC) mengungkapkan bahwa penghentian pengembangan AI tidaklah efektif lantaran akan ada pihak yang mengabaikan aturan tersebut dan mengambil keuntungan.
BCS pun menilai bahwa manusia akan lebih diuntungkan dengan keberadaan AI ketimbang harus menghentikan pengembangan teknologi ini.
Untuk diketahui, BCS mewakili mereka yang bekerja di bidang TI dan ilmu komputer di Inggris dan luar negeri, dengan lebih dari 70.000 anggota termasuk akademisi dan tokoh industri.
“Kita tak bisa memastikan bahwa setiap negara dan perusahaan, yang bisa mengembangkan AI, akan mematuhi penghentian sementara itu meski sanksi itu sangat besar,” ujar CEO BCS Rashik Palmar. Ia menambahkan bahwa teknologi perlu dikembangkan secara bertanggung jawab, seperti dengan menjadikannya bagian dari pendidikan publik dan harus diberi peringatan jelas setiap kali digunakan.
Senada, sebelumnya Bill Gates menilai bahwa akan lebih baik untuk fokus memanfaatkan sebaik-baiknya perkembangan AI. Selain itu, akan sangat sulit untuk menghentikan kemajuan AI secara global, seperti yang disarankan Elon Musk dan yang lainnya.
“Saya pikir, meminta sebuah grup tertentu untuk menunda pengembangan AI akan menyelesaikan tantangan. Jelas ada manfaat sangat besar dari AI, apa yang perlu kita lakukan adalah untuk mengidentifikasi area yang sulit,” ujarnya.
Baca juga: Dipakai Chatbot, Apa Itu GPT?