Pebulu tangkis peringkat tiga dunia itu secara mengesankan unggul di dua gim meski terlebih dulu sempat tertinggal perolehan skor dari Tzu Ying.
Akane mengakui lawannya kali ini tanpil sangat kuat dari segi fisik. Oleh karena itu, dia mengaku sudah bersiap untuk bermain lebih sabar dan ulet di babak final.
Pada gim kedua, di mana persaingan masih berlanjut dengan ketat, Akane menyadari dirinya harus segera mengubah pola permainan agar dapat keluar dari tekanan Tai Tzu Ying. Selain bermain lebih sabar, dia juga bermain tanpa beban dan tak memikirkan hasil pertandingan.
“Dia pemain yang bagus, secara fisik juga sangat baik. tapi mungkin kondisinya kurang maksimal karena melewatkan turnamen setelah Olimpiade. Mungkin hal ini mempengaruhi permainan dia,” terang Akane.
Berbeda dengan Tzu Ying yang baru kembali bertanding di Kejuaraan Dunia setelah Olimpiade Tokyo, Akane justru sudah kenyang persiapan selama tiga bulan pertandingan di Eropa dan Indonesia.
Pebulu tangkis kelahiran 6 Juni 1997 ini pun mengaku senang dengan capaian medali emasnya di Kejuaraan Dunia BWF. Akhirnya ia bisa mengecap buah manis hasil kerja ulet dan kesabarannya melakoni turnamen-turnamen besar hingga puncaknya kejuaraan dunia BWF di Spanyol akhir tahun 2021 ini.