Channel9.id – Jakarta. Aktivis reformasi ‘98 Sulaiman Haikal merasa prihatin dengan pihak yang memakai arena sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK) untuk menebarkan narasi dan tuduhan kosong. Menurutnya, mereka ini pihak yang tidak siap menerima kekalahan dan masih tetap bernafsu mencari panggung.
Haikal pun menyoroti Anies Baswedan yang dianggap membangun narasi indah namun kosong dalam perincian dan pembuktian di sidang PHPU, Rabu (27/3/2024).
“Argumentasinya soal intervensi Jokowi dalam memenangkan paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran jelas hanya berdasarkan asumsi emosional Anies semata,” kata Haikal melalui rilis kepada wartawan, Kamis (28/4/2024).
Haikal menyebut Anies juga seolah tak peduli jika narasinya dapat memercikkan perpecahan dan keresahan di tengah masyarakat.
“Paslon 02 menang dipilih rakyat semata karena kepiawaiannya mengelola isu, dan karena pilihan kampanye program akan meneruskan dan menyempurnakan keberhasilan pemerintahan sebelumnya, khususnya pemerintahan Jokowi,” tuturnya.
Menurut Haikal, Prabowo-Gibran juga aktif merangkul seluruh komponen masyarakat, utamanya para tokoh bangsa. Oleh karena itu, Haikal menilai wajar apabila Prabowo-Gibran menang besar karena secara matematis dipilih oleh para pendukung Jokowi, Gibran, SBY, barisan pendukung parpol-parpol besar yang menyokongnya, dan pendukung Prabowo sendiri yang sangat besar jumlahnya.
Haikal menyebut tuduhan Anies juga sulit dicerna oleh akal sehat. Ia menilai mustahil apabila seorang Jokowi bisa mengatur jutaan aparatur sipil negara dan mengarahkan untuk memilih Prabowo-Gibran.
“Tidak masuk akal pula jika intervensi itu bisa masuk hingga ke bilik-bilik TPS yang tersekat dan dihadiri banyak orang,” tuturnya.
Narasi Anies mempersoalkan ancaman dan intimidasi, pemilu tidak jurdil, nyatanya tidak terbukti. Tak ada keluhan atau keributan di TPS sejak pencoblosan hingga penghitungan suara.
“Jikapun ada kendala dan desakan, pemungutan suara ulang bisa langsung dilakukan oleh penyelenggara tanpa beban,” ujarnya.
Lebih lanjut, Haikal berharap Anies cepat sadar dan mengasihi rakyat. Menurutnya, rakyat Indonesia sudah lelah oleh seluruh proses pemilu yang banyak memakan energi dan biaya. Hal itu direfleksian oleh pilihan rakyat menjadikan pilpres satu putaran.
“Terlebih pertengahan bulan puasa sudah lewat dan umat sedang fokus menyongsong lebaran. Seharusnya Anies menghentikan emosinya dan menjadikan lebaran momentum merajut kembali silaturahmi anak bangsa, bukan malah memprovokasinya,” pungkasnya.
Untuk diketahui, MK telah menggelar sidang perdana Perselisihan Hasil Pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024, Rabu (27/3/2024). Agenda sidang perdana yaitu pemeriksaan pendahuluan PHPU Presiden 2024 oleh pihak pelapor, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Baik kubu AMIN maupun Ganjar-Mahfud, keduanya meminta dilakukannya pemungutan suara ulang dengan mendiskualifikasi paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca juga: Ajukan Gugatan ke MK, Kubu Anies-Imin Singgung Campur Tangan Jokowi di Pemilu
Kubu AMIN dan Ganjar-Mahfud sama-sama beranggapan pencalonan Gibran diwarnai pelanggaran etika berat. Pasalnya, paman Gibran yang saat itu menjadi Ketua MK, Anwar Usman, telah terbukti melanggar etik dalam memutus perkara syarat usia minimal cawapres. Putusan itu dianggap memuluskan Gibran maju sebagai cawapres.
Tim hukum AMIN dan Ganjar-Mahfud juga menilai adanya pelanggaran yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).
HT