Alasan Jangan Diet Buru-Buru
Lifestyle & Sport

Alasan Jangan Diet Buru-Buru

Channel9.id-Jakarta. Saat memutuskan untuk menurunkan berat badan, kebanyakan orang mengerahkan segala upaya demi mencapai target timbangan. Beberapa di antaranya ingin mencapai target lebih cepat dan berusaha lebih ekstra, sehingga tak jarang ada yang berat badannya turun secara drastis dalam waktu singkat.

Meski memang target itu bisa dicapai lebih cepat, sebetulnya cara ini tidak disarankan. Pasalnya, penurunan berat badan yang drastis dalam waktu singkat akan berisiko bagi kesehatan tubuh. Apa saja risikonya? Simak berikut ini.

1. Kekurangan zat gizi
Menurunkan berat badan dengan drastis karena diet berisiko membuatmu kehilangan zat gizi tertentu, karena Kamu membatasi jumlah dan jenis makanan sehari-hari.

Diet ketat rendah kalori umumnya berisiko menyebabkan seseorang kekurangan zat besi, folat, kalsium, dan vitamin B12. Efeknya, Kamu bisa kelelahan ekstrem, anemia, mudah sakit karena sistem imun melemah, sering kram otot, hingga rambut rontok parah.

2. Metabolisme melambat
Mengurangi porsi makan memang bisa menurunkan berat badan. Namun, jika dilakukan secara ektrim dan tiba-tiba, metabolisme tubuh akan melambat. Pelambatan metabolisme ini terjadi karena tubuh menganggap Kamu sedang kelaparan karena minim asupan makanan. Untuk diketahui, semakin lambat metabolisme, maka semakin lambat pula Kamu membakar itu kalori.

Penurunan metabolisme bahkan bisa terus terjadi meski dietmu selesai. Hal ini berbahya karena jika Kamu meningkatkan asupan kalori, tubuh tak akan membakar kalori secepat seperti semula. Maka ke depannya, Kamu malah mengalami kenaikan berat badan setelah diet.

3. Kulit mengendur
Selain itu, turunnya berat badan secara drastis juga bisa menyebabkan kulit kendur dan bergelambir, terutama di area perut, lengan, dan kaki. Ini terjadi karena penurunan berat badan yang instan membuat kulit tak menyusut mengikuti perubahan bentuk tubuh.

4. Kehilangan otot
Saat Kamu sedang diet ketat, berat badan bisa turun drastis namun belum tentu juga kehilangan lemak. Justru yang hilang adalah massa otot. Menurut penelitian, orang-orang yang berdiet sangat rendah kalori berisiko 6 kali lipat kehilangan massa ototnya. Adapun hal ini terjadi ketika Kamu hanya mengurangi asupan makanan, namun tak dibarengi dengan olahraga yang bisa mempertahankan bahkan meningkatkan massa otot.

Efek samping hilangnya massa otot berkaitan dengan penurunan metabolisme tubuh. Semakin kecil massa otot, semakin lambat kerja metabolisme tubuh. Sehingga semakin sedikit kalori yang dibakar tubuh.

5. Batu empedu
Batu empedu merupakan salah satu komplikasi paling umum dari penurunan berat badan secara drastis dalam waktu singkat, menurut laporan Healthline.

Untuk diketahui, normalnya kantong empedu akan melepaskan enzim pencernaan untuk memecah makanan berlemak sehingga bisa dicerna. Namun saat diet ketat, Kamu tentu sangat membatasi porsi makanan berlemak. Dengan demikian, tubuhmu cenderung minim asupan lemak sehingga kantong empedu akan stop memproduksi enzim tersebut, yang menyebabkan garam empedu menurun.

Sementara itu, tubuh yang memecah cadangan lemak selama diet ketat membuat hati melepaskan kolesterol dalam jumlah banyak ke empedu, sehingga empedu menjadi jenuh. Hal ini akan membentuk batu empedu, sebab zat-zat di dalam enzim pencernaan lama-lama mengendap dan mengkristal menjadi batu. Terlebih, jika sering melewatkan makan atau tak makan dalam waktu yang lama dapat menurunkan kontraksi kandung empedu untuk mengosongkan empedu.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

65  +    =  70