Alat AI Besutan Disney Bisa Manipulasi Usia Aktor
Techno

Alat AI Besutan Disney Bisa Manipulasi Usia Aktor

Channel9.id-Jakarta. Disney menciptakan alat kecerdasan buatan (AI) baru, yang bisa memanipulasi usia wajah aktor. Alat ini bernama Face Re-Agging Network atau FRAN. Dengan FRAN, wajah aktor bisa dibuat menjadi lebih muda atau lebih tua di layar dalam waktu singkat.

Dilansir dari Engadget, Disney Research Studios menjelaskan FRAN merupakan jaringan saraf yang dilatih menggunakan database besar, yang berisi berbagai wajah dengan rentang usia yang berbeda-beda. Data ini juga didapat berdasarkan hasil pembelajaran terhadap ribuan gambar orang sungguhan dengan ekspresi wajah, pose, pencahayaan, dan latar belakang yang sama.

FRAN menggunakan informasi ini untuk menghasilkan prediksi tentang area mana dari wajah orang sungguhan yang akan menua dan bagaimana lalu melapisi detail baru—seperti menambahkan atau menghapus kerutan dan rahang—ke dalam rekaman video. Hasilnya adalah apa yang diklaim oleh Disney Research Studios sebagai “metode praktis pertama, sepenuhnya otomatis, dan siap produksi untuk ‘re-aging’ wajah dalam gambar video”.

Namun, ada beberapa batasan. Disney mencatat dalam penelitiannya bahwa FRAN mungkin tak cocok untuk perubahan signifikan—seperti dari usia yang sangat muda menjadi sangat tua, begitu pula sebaliknya. Misalnya, rambut uban jadi tak tampak atau mungkin tetap ada. Ini karena tak ada data detil seperti itu yang bisa dipelajari alat tersebut.

Meski begitu, paling tidak, teknologi ini bisa membantu proses membuat film, terutama bagi Disney yang ingin melibatkan aktor tua dari film lama seperti Iron Man.

Untuk diketahui, ini bukan pertama kalinya Disney melatih AI untuk mengubah penampilan aktor dalam rekaman video. Sebelumnya, unit penelitian Disney merilis alat deepfake “foto-realistis” pada 2020 lalu.

Terlepas dari potensi keuntungannya dalam pembuatan film, tak jelas apakah Disney bermaksud untuk membuat teknologi AI itu tersedia untuk umum. Adapun teknologi tersebut juga berpeluang untuk diperbaiki, jadi masih ada waktu sebelum AI ini benar-benar diberdayakan di industri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

86  +    =  89