Techno

Alat Pendeteksi Covid-19 GeNose Siap Diedarkan Secara Massal

Channel9.id-Jakarta. Ketua tim pengembang GeNose Kuwat Triyana menuturkan bahwa izin edar GeNose dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah turun pada Kamis (24/12). Dengan demikian, GeNose siap dipasarkan dan diproduksi massal.

Untuk diketahui, GeNose merupakan alat pendeteksi Covid-19 buatan para ahli Universitas Gadjah Mada (UGM). Sebelumnya, pihak pengembang tengah menyiapkan segala dokumen untuk mendapat izin edar dari Kemenkes.

“Alhamdulillah, berkat doa dan dukungan luar biasa dari banyak pihak GeNose C19 secara resmi mendapatkan izin edar (KEMENKES RI AKD 20401022883) untuk mulai dapat pengakuan oleh regulator, yakni Kemenkes, dalam membantu penanganan Covid-19 melalui skrining cepat,” tutur Kuwat, Sabtu (26/12).

Ia menjelaskan, setelah mendapat izin edar, maka tim akan melakukan penyerahan GeNose C19 hasil produksi massal batch pertama, yang didanai oleh BIN dan Kemenristek/BRIN, untuk didistribusikan. Pihaknya berharap GeNose C19 bisa memberi dampak maksimal, meski saat ini jumlahnya masih terbatas.

“Dengan 100 unit batch pertama yang akan dilepas, kami berharap bisa melakukan 120 tes per alat atau atau totalnya 12 ribu orang sehari. Angka 120 tes per alat ini dari estimasi bahwa setiap tes membutuhkan 3 menit, termasuk pengambilan nafas. Sehingga satu jam bisa mentes 20 orang dan bila efektif alat bekerja selama 6 jam,” ucap Kuwat.

Harapan ini bisa terwujud bila distribusi GeNose C19 tepat sasaran. Misalnya, di bandara, stasiun kereta api, dan tempat ramai lain, termasuk di rumah sakit. Termasuk ke BNPB yang bisa mendekati tempat-tempat dengan suspect Covid-19.

“Namun, pada tahap ini tidak memungkinkan pengadaan GeNose C19 untuk keperluan pribadi,” ujarnya.

Pihaknya berharap, bila bisa memproduksi 1.000 unit, maka sehari bisa mengetes 120 ribu orang per hari. Kemudian bila ada 10 ribu unit, maka Indonesia bisa mengetes 1,2 juta orang per hari dan menjadikanya negara dengan jumlah tes Covid-19 per hari terbanyak di dunia.

“Tentu, bukan hanya angka-angka seperti itu harapan kita semua, namun kemampuan mentes sebanyak itu diharapkan akan menemukan orang-orang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala (OTG) dan segera diambil tindakan isolasi atau perawatan sehingga rantai penyebaran Covid-19 bisa segera terputus,” katanya.

“Nantinya biaya tes dengan GeNose C19 cukup murah hanya sekitar Rp15 sampai Rp25 ribu. Hasil tes juga sangat cepat yakni sekitar 3 menit serta tidak memerlukan reagen atau bahan kimia lainnya. Selain itu, pengambilan sampel tes berupa embusan nafas juga dirasakan lebih nyaman dibanding usap atau swab,” ujarnya.

Guna mewujudkan harapan tersebut, ada lima industri yang berkomitmen untuk mendukung, di antaranya PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri (bagian mekanik), PT. Hikari Solusindo Sukses (elektronik dan sensor), PT. Stechoq Robotika Indonesia (pneumatic), PT. Nanosense Instrument Indonesia (artificial intelligence, elektronik dan after sales), dan PT. Swayasa Prakarsa (assembly, perijinan, standar, QC/QA, bisnis).

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

26  +    =  29