Amerika dan Cina Sepakat Untuk Mematuhi Perjanjian Taiwan
Internasional

Amerika dan Cina Sepakat Untuk Mematuhi Perjanjian Taiwan

Channel9.id-Amerika. Presiden Amerika mengungkapkan kalau ia sudah berbincang dengan Presiden Cina Xi Jinping mengenai isu Taiwan dan mereka setuju untuk mematuhi perjanjian Taiwan, Rabu (6/10/2021).

“Saya sudah berbincang-bincang dengan Xi mengenai isu Taiwan. Kami setuju … kami akan mengikuti perjanjian Taiwan. Situasi saat ini sudah jelas dan saya rasa dia tidak akan melakukan tindakan lainnya selain mematuhi perjanjian yang sudah kita sepakati,” ujar Biden.

Dalam pernyataannya itu, Biden mereferensikan kebijakan “satu-Cina” yang sudah lama dimana pemerintah AS secara resmi mengakui Cina daripada Taiwan, dan juga Undang-Undang Hubungan Taiwan yang menjelaskan kalau keputusan AS untuk membangun hubungan Cina itu berdasarkan terjaminnya isu Taiwan dapat diselesaikan secara damai.

Pernyataan Biden tersebut diutarakan setelah ia kembali dari kunjungannya di Michigan dan juga disaat semakin tegangnya hubungan Cina dengan Taiwan.

Cina mengklaim kalau Taiwan merupakan bagian dari wilayahnya, yang mana menurut mereka harus diklaim kembali dengan segala cara. Taiwan menyebutkan kalau mereka merupakan negara independen dan akan melindungi kebebasannya dan demokrasinya, menyalahkan Cina karena sudah memperburuk situasi di Selat Taiwan.

Taiwan melaporkan ada 148 pasukan udara Cina di daerah selatan dan barat daya daerah pertahanan udaranya selama empat-hari dari hari Jumat lalu, di hari yang sama dimana Cina merayakan hari pahlawannya.

Amerika Serikat pada hari Minggu sudah mendesak Cina untuk menghentikan aktivitas militernya di Selat Taiwan.

“Amerika Serikat sangat mengkhawatirkan aktivitas militer Republik Rakyat Cina di dekat Taiwan, yang mana menyebabkan situasi menjadi tidak stabil dan mengganggu perdamaian daerah sana,” ungkap juru bicara Menteri Luar Negeri AS Ned Price pada hari Minggu.

Dalam pernyataannya itu Biden juga mereferensikan diskusi 90 menitnya bersama Xi pada tanggal 9 September lalu yang mana mereka membahas mengenai kompetisi kedua negara untuk tidak berujung menjadi konflik.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6  +  3  =