Amerika dan Rusia Jalin Kerjasama Dalam Misi Luar Angkasa
Techno

Amerika dan Rusia Jalin Kerjasama Dalam Misi Luar Angkasa

Channel9.id-Jakarta. Relasi Amerika Serikat dan Rusia memburuk akibat konflik Ukraina. Namun kedua negara adidaya ini masih menjalin Kerjasama dalam misi luar angkasa. Pada selasa lalu, komunikasi antara Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) kehilangan kontak dengan komando Pusat NASA di Houston, Amerika Serikat. Astronot Amerika di ISS baru mengetahui hal tersebut melalui system komunikasi milik Rusia setelah 20 menit.

Pada Februari lalu, Moscow meluncurkan misi penyelamatan tiga kru ISS yang terdampar karena kapsul mereka terkena meteorid. Kapsul Soyuz Ms-22 mengalami kerusakan akibat meteorit tersebut. Badan luar angkasa Rusia, Roscosmos menyebut bahwa kerusakan meteorit tidak serta merta mengancam kru ISS namun khawatir mengenai pemulangan para kru. Rusia meluncurkan Soyuz MS-23 untuk menjemput Sergey Prokopyev, Dmitry Petelin, dan astronot Amerika Kembali ke bumi.

Pada Juli 2020, Roscosmos dan Nasa menyetujui Kerjasama integrasi misi kedua negara di ISS. Pada 21 Juli, Oleg Artemyev dari Russia melakukan spacewalk Bersama dengan Samantha Cristoforetti dari European Space Agency. Momen ini merupakan pertama kali Astronot Rusia melakukan spacewalk Bersama dalam waktu 13 tahun.

Keberadaan ISS sendiri pun merupakan bentuk Kerjasama yang masih berlanjut sejak pertama kali mengorbit pada 1998. Pada perkembangannya, stasiun luar angkasa ini merupakan Kerjasama antara Amerika, Rusia, Jepang dan Uni-Eropa.

Dilansir dari Guardian, sinergi antara Amerika Serikat dan Rusia masih terus berjalan meskipun meningkatnya tensi politik antar keduanya. Kendati demikian, kerja sama kedua negara ini masih dapat terancam atau berubah di masa yang akan mendatang.

Pada 2021, President Putin sempat mengumumkan pemutusan Kerjasama dengan menarik Rusia dari ISS. Russia juga pernah meledakan satelit tuanya sebagai uji coba senjata anti-satelit pada November 2021. Sisa-sisa satelit ini menjadi space debris yang dapat mengancam keberlangsungan misi ISS dan awaknya.

(FB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

7  +  1  =