Channel9.id-Amerika Serikat. Amerika Serikat akan meninjau kembali hubungannya dengan Pakistan dalam beberapa minggu kedepan untuk memformulasikan apa yang AS lakukan terhadap Afghanistan untuk kedepan, pada Selasa (14/9/2021).
Dalam audiensi publik pertama di Kongress mengenai Afghanistan setelah bulan lalu jatuh ke tangan Taliban, Blinken mengumumkan ke Komite Urusan Luar Negeri DPR Amerika kalau Pakistan mempunyai beragam kepentingan yang diantaranya bertentangan dengan kita.
Baca juga: Amerika Akan Berdiplomasi dengan Afghanistan dari Qatar
Saat ditanya oleh para anggota parlemen apakah ini saatnya Amerika untuk meninjau kembali hubungannya dengan Pakistan, Blinken menjawab kalau pemerintah akan segera melakukan itu.
“Ini adalah salah satu yang akan kita bahas untuk beberapa hari kedepan mengenai apa yang sudah Pakistan lakukan selama 20 tahun lalu dan kira-kira apa yang akan dilakukan Pakistan untuk beberapa tahun kedepannya dan juga apa yang mereka butuhkan untuk melakukannya,” jawabnya.
Ditarik mundurnya pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan diwarnai dengan proses migrasi yang minim waktu, menyebabkan ribuan warga Afghanistan yang pernah membantu AS tak dapat dievakuasi dan juga adanya serangan bom bunuh diri di luar bandara Kabul, tewaskan 13 tentara AS dan puluhan warga Afghanistan.
Saat ini Amerika Serikat dan negara-negara Barat sedang kesulitan dalam menentukan apa yang harus dilakukan terhadap Taliban – ragu dalam mengakui Taliban sebagai pemerintah resmi Afghanistan yang dalam kenyataannya mereka harus berdiskusi dengan Taliban untuk mencegah adanya krisis kemanusiaan di Afghanistan.
Pakistan diketahui mempunyai hubungan yang erat dengan Taliban dan kerap kali dituduh membantu kelompok tersebut melawan pemerintah Afghanistan dukungan AS selama 20 tahun, tuduhan yang tentu dibantah Pakistan.
Pakistan juga dianggap sebagai salah satu dari dua negara, bersama dengan Qatar, sebagai negara dengan pengaruh paling besar atas Taliban, dan juga dikenal sebagai negara tempat pelarian para petinggi Taliban yang melarikan diri dari pemerintah Afghanistan dukungan AS di tahun 2001.
(RAG)