Channel9.id, Jakarta – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan bahwa pagu anggaran Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk tahun anggaran 2026 ditetapkan sebesar Rp1,4 triliun, lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Tren pagu Kementerian Perdagangan menurun setiap tahunnya. Sementara itu, belanja operasional terus meningkat, sehingga ruang untuk belanja non-operasional—yang mendukung pencapaian target indikator kinerja perdagangan—semakin terbatas,” ujar Budi dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (4/9/2025).
Jika dibandingkan dengan 2023, anggaran 2026 turun Rp871,87 miliar atau sekitar 38,37%. Sementara dibandingkan pagu 2025 sebesar Rp1,85 triliun, penurunan mencapai 24,46%.
Dalam rincian paparan Budi, pemangkasan terbesar terjadi pada program dalam negeri, yang anjlok 78,65% dari Rp161,38 miliar menjadi Rp34,45 miliar. Program perdagangan luar negeri juga turun signifikan, yakni 60,87% menjadi Rp88,89 miliar. Sementara itu, program dukungan manajemen menyusut 12,85% menjadi Rp1,27 triliun.
Adapun pagu anggaran Kemendag pada 2024 tercatat Rp1,96 triliun dan pada 2023 mencapai Rp2,27 triliun.
Budi menjelaskan, alokasi pagu 2026 sebagian besar diarahkan untuk belanja operasional sebesar Rp1,19 triliun (85,01%), sedangkan belanja non-operasional hanya Rp209,87 miliar (14,99%).
Untuk menjaga efektivitas program, Budi mengajukan tambahan anggaran Rp586,6 miliar kepada DPR RI. Dengan tambahan ini, total pagu 2026 dapat meningkat menjadi Rp1,98 triliun.
“Tambahan tersebut terdiri dari Rp153,91 miliar untuk belanja operasional (26,24%) dan Rp432,72 miliar untuk belanja non-operasional (73,76%). Dengan begitu, Kementerian Perdagangan dapat lebih optimal menjalankan program strategis,” jelasnya.