Ekbis

Anggaran Subsidi LPG 3 Kg Dipangkas saat Bahlil Prediksi Volumenya Naik

Channel9.id – Jakarta. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memangkas anggaran subsidi untuk LPG 3 kg pada 2025 dari Rp87 triliun menjadi Rp68,7 triliun.

Berdasarkan Laporan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN semester I Tahun Anggaran 2025, anggaran subsidi LPG 3 kg tahun ini sebesar Rp68,7 triliun itu lebih rendah 21,03 persen dari target APBN 2025.

Pemangkasan anggaran subsidi untuk LPG 3 kg itu imbas turunnya perkiraan belanja subsidi pemerintah pada 2025. Pemerintah memberikan target awal sebesar Rp307,9 triliun, namun kini dipangkas menjadi Rp288,1 triliun.

Adapun yang mempengaruhi subsidi antara lain, perkembangan asumsi dasar ekonomi makro sampai dengan akhir tahun serta kebijakan pemerintah sampai dengan akhir tahun.

Pemerintah memperkirakan harga minyak mentah Indonesia (ICP) sebesar US$68-82 per barel. Kurs diperkirakan Rp16.300-16.800 per dolar AS atau lebih tinggi dari asumsi dalam APBN.

Faktor lain yang turut mempengaruhi subsidi adalah realisasi volume dan perbaikan proses administrasi dan verifikasi dalam penyaluran subsidi.

Namun di sisi lain, pemangkasan subsidi LPG 3 kg ini dilakukan saat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan volume subsidi LPG 3 kg akan membengkak.

Dalam bahan paparan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Rapat Kerja Komisi XII DPR RI, volume LPG 3 kg diperkirakan akan mencapai 8,36 juta metrik ton (MT) sampai akhir 2025. Angka tersebut membengkak dari yang telah dipatok pada APBN 2025 sebesar 8,17 juta MT.

Bahkan proyeksi itu lebih tinggi dari target volume LPG subsidi pada 2026 sebesar 8,31 MT. Bahlil menargetkan akan mengatur LPG 3 kg menjadi satu harga untuk semua wilayah di Indonesia agar tidak ada kebocoran subsidi.

“Ini untuk LPG Perpresnya kami lagi bahas. Kita akan mengubah beberapa metode agar kebocoran ini tidak terjadi, termasuk harga yang selama ini diberikan kepada daerah, ini ada kemungkinan nanti kita dalam pembahasan, dalam Perpres kita tentukan saja satu harga supaya jangan ada gerakan tambahan di bawah,” kata Bahlil, Rabu (2/7/2025).

Sebelumnya, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Luky Alfirman belum menjelaskan alasan outlook anggaran LPG 3 kg diturunkan. Meski demikian, Ia menekankan pembayaran subsidi akan disesuaikan dengan realisasi yang ada.

“Ya pokoknya kalau subsidi itu akan kita bayar sesuai dengan realisasi,” kata Luky kepada wartawan, Kamis (3/7/2025).

Selain itu, Kementerian Keuangan juga masih terus memantau pergerakan realisasi subsidi energi termasuk untuk LPG 3 kg, untuk menyesuaikan pergerakan anggaran yang harus dibayarkan.

“Nanti kita lihat aja pembelanjaannya seperti apa,” sambungnya.

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

38  +    =  42