Channel9.id – Jakarta. Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan mengapresiasi langkah Kemendikbud-Ristek dalam program Kampus Merdeka. Dia menilai, Kampus Merdeka akan menguntungkan mahasiswa dalam mengasah dan mengakses pekerjaan sesuai minat dan bakat mereka.
“Selama 25 tahun menjadi wartawan, saya banyak menemukan mahasiswa ketika lulus dan memiliki kerjaan tapi terpaksa, karena itulah kerjaan yang ada. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 sekarang., boro-boro bicara minat dan bakat, dapat kerjaan saja sudah bagus,” ujar eks pemimpin redaksi stasiun televisi swasta itu dalam diskusi virtual, Selasa (25/5).
Putra menambahkan, saat ini pemimpin perusahaan lebih tertarik pada kemampuan calon karyawan ketimbang indeks prestasi kumulatif (IPK).
“Kalau saya bos kalian yang saya tanyakan bukan IPK-nya. IPK urusan HRD tapi sama calon bos, kamu pas kampus merdekanya ngambil apa? Saya hanya tertarik dengan calon karyawan yang presentasi dia praktek dimana pas kampus merdeka. Boleh lihat gak pembukuannya, cash flownya seperti apa, risetnya seperti apa, pengalaman di desanya seperti apa, di desa mana? Pernah kuliah dimana selain kampus sekarang? Itu lebih menarik,” ujar Putra Nababan.
Baca juga: Kampus Merdeka dan Melunturnya Suasana Ilmiah Perguruan Tinggi
Diketahui, Kemendikbud-Ristek membuka program Kampus Merdeka untuk mendorong mahasiswa mengeksplorasi kemampuannya. Salah satunya memberikan kesempatan mahasiswa untuk kuliah di luar program studinya. Mendikbud menjelaskan terdapat perubahan pengertian mengenai SKS. Setiap SKS diartikan sebagai ‘jam kegiatan’, bukan lagi ‘jam belajar’.
Kegiatan di sini berarti belajar di kelas, magang atau praktik kerja di industri atau organisasi, pertukaran pelajar, pengabdian masyarakat, wirausaha, riset, studi independen, maupun kegiatan mengajar di daerah terpencil.
“Kalau dulu diajarkan dalam ruangan-ruangan, satu orang fokus dengan satu program studinya, sekarang dengan adanya Merdeka Belajar-Kampus Merdeka kita dorong agar mereka bisa mengasah potensi yang dimiliki di program studi lain yang setara dengan 20 SKS,” ujar Nizam melalui keterangan tertulis, Jumat (21/5).
IG