Hot Topic

Aparat Keamanan Irak Tembak Pengunjuk Rasa, 31 Tewas

Channel9.id-Jakarta. Aparat keamanan Irak menembak pendemo di hari keempat demonstrasi memprotes masalah korupsi, pengangguran dan buruknya layanan publik, Jumat (4/10).

AFP melaporkan, aparat keamanan dilaporkan mengarahkan langsung tembakan ke arah pengunjuk rasa, tanpa melakukan tembakan peringatan ke udara. Begitu pula tak ada peringatan langsung kepada para demonstran.

“Pengunjuk rasa saat ini telah dibubarkan ke jalan-jalan sekitarnya dan kerusuhan masih terjadi,” ujar Imran Khan dari Al Jazeera melaporkan dari Baghdad.

Meskipun terjadi insiden penembakan, ibu kota Irak itu terlihat sepi saat umat Muslim melaksanakan ibadah shalat Jumat.

Jam malam yang diberlakukan oleh pemerintah diprotes oleh demonstran. Tentara dan pasukan khusus terlihat berjaga di pusat kota dan jalan-jalan.

Kekerasan masih terus berlangsung meski Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi tampil di TV dan menyatakan tuntutan mereka telah didengar. Abdul Mahdi mengimbau pendemo agar tinggal di rumah, tidak turun ke jalan.

Abdul Mahdi membandingkan pengamanan keras pada pemerintahnya, termasuk menghentikan layanan internet dan memberlakukan jam malam adalah “pil pahit” yang harus ditelan.

Ia mengatakan kekacauan itu bisa menuntun pada kehancuran negara secara keseluruhan, namun ia menahan diri untuk tidak langsung menanggapi tuntutan pemrotes.

Demonstrasi yang dimulai secara spontan pada Selasa (1/10), kebanyakan diikuti oleh para pemuda yang menginginkan pekerjaan, peningkatan layanan seperti listrik dan air, serta berakhirnya korupsi endemik di negara kaya minyak tersebut. 

Aparat keamanan telah menembakan peluru langsung dan gas air mata setiap hari sejak upaya pembubaran massa, dan telah menewaskan sekurangnya 31 orang dan melukai ratusan lainnya. Akses internet telah diputus sejak Rabu (2/10) malam.

“Kami tidak akan memberikan janji kosong, atau janji yang tidak bisa kami tepati,” ujar Abdul Mahdi saat pidato di stasiun televise yang ditayangkan pada pukul 2.30 pagi waktu setempat.

Dia menyatakan tidak ada “jalan keluar ajaib” untuk masalah Irak, namun ia berjanji akan terus bekerja berdasarkan Undang-Undang dengan memberi penghasilan kepada keluarga miskin, menyediakan rumah alternatif dan memerangi korupsi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4  +  6  =