Channel9.id –Jakarta. Melihat carut marutnya perkembangan ketatanegaraan paska amandemen UUD 1945, memanggil para patriot yang tergabung dalam Gerakan Kebangkitan Indonesia(GKI), untuk mengusulkan agar kembali kepada UUD 45 yang asli. Amandeman UUD 45 pada tahun 2002, telah membuat arah bangsa Indonesia melenceng tidak sesuai lagi dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia.
GKI yang dimotori oleh para tokoh, seperti mantan ketua KPK Irjen (Purn) Taufiequrachman Ruki, ayjen Purn Prijanto, Mantan KSAD Jenderal (Purn) Agustadi Sasongko, Aktivis Hariman Siregar, Laksamana Purn Tejo Edhy Purdjianto, dan sejumlah eksponen para purnawirwan dan kalangan kampus serta organisasi masyarakat, menyampaikan aspirasi kepada MPR, Zulkifli Hasan. Untuk memberlakukan kembali UUD 1945 yang asli.
Mereka menyampaikan hal tersebut dalam acara “menerima aspirasi” yang diterima langsung oleh Ketua MPR, Zulkifli Hasan. Mantan Ketua KPK Irjen (Purn) Taufiequrachman Ruki mengatakan, bahwa UUD hari ini telah jauh dari isi UUD 1945. “UUD sekarang itu bukan UUD 1945 tapi UUD 2002 (hasil amandemen). Kembalikan UUD 1945 untuk mewujudkan kembali keindonesiaan kita,” kata Ruki di Gedung MPR, Senayan, Jakarta, Rabu (6/2).
Aktivis senior Hariman Siregar, yang berbicara dalam forum yang sama menambahkan bahwa perlunya kembali kepada UUD 1945 yang asli. Sebab, sistem pemerintahan hari ini telah mengalami perubahan yang cukup besar dan semangat kolektivitas keindonesiaan hilang.
“Saya mendukung kembali ke UUD 1945 yang asli. Karena telah terjadi perubahan yang sangat besar, kolektivitas hilang, sistem presidensial yang kuat juga hilang,” tutur Hariman. “Kita harus mempunyai leadership yang kuat. Sistem yang sekarang ini sudah dibajak oleh uang, dan rusak,” imbuhnya.
Ditambahkan mantan KSAD Jenderal (Purn) Agustadi Sasongko Purnomo, menurutnya UUD 1945 yang telah diamandemen tahun 2002 telah banyak merubah pasal-pasal yang jauh dari cita-cita proklamasi kemerdekaan.
“Kesalahannya adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang imperialistis, liberal, kapitalis, dan asas kekeluargaan dan gotong royong dihilangkan,” tutur Agustadi.
Hadir dalam acara tersebut, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan para purnawirawan TNI/Polri, sejumlah anggota MPR/DPR , Organisasi Kepemudaan Panca Marga dan kalangan mahasiswa.