Channel9.id – Surabaya. Asrama Balai Produksi dan Informasi Audio Visual Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Surabaya ludes.
Bangunan yang terbakar meliputi penginapan asrama Balai Produksi dan Informasi Audio Visual Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Jalan Gayungan Surabaya, Jawa Timur, Selasa malam (6/8/2019).
Informasi yang dihimpun Channel9.id, kobaran api ini merambat cepat ke seluruh kamar asrama hingga membakar gudang dan tumpukan kayu bekas rehab yang rencananya akan dilelang. Unit mobil PMK dan diberikan wewenang untuk memadamkan api yang membakar kamar asrama dan termasuk barang milik negara.
Namun, berbagai barang dan peralatan yang ada di Balai Produksi dan Informasi Audio Visual (BPIAV) milik kementerian PUPR ini akhirnya habis dilalap api. Abdul Azis, Kepala Sub Bagian Tata Usaha BPIAV Kementerian PUPR mengatakan, “Saat peristiwa terjadi, seluruh penghuni kamar asrama berhamburan keluar untuk memadamkan kobaran api.
“Api tadi diperkirakan dari kamar 10, karena asap sudah mengepul ke atas, kita bawa Apar (alat pemadam ringan) nggak mampu. Kita coba bongkar pintunya ternyata apinya sudah membesar. Sangat cepat sekali, hanya lima menit apinya langsung besar, ujar saksi mata di tempat kejadian.
Barang bekas fasilitas perkantoran itu, seperti komputer, air conditioner, peralatan media visual, serta barang-barang kayu, meja, kursi, dan kasur untuk asrama. “Rencananya barang-barang itu akan dilelang dalam waktu dekat ini,” ujar Abdul Azis.
Sementara itu, Dinas Pemadam Kebakaran Surabaya mengerahkan 10 unit truk pemadam ke lokasi kejadian. Proses pemadaman api oleh petugas Damkar berlangsung hampir satu jam. Saat ini, api sudah berhasil dipadamkan dan dalam proses pendinginan.
Ada 11 kamar asrama milik BPIAV yang rusak parah karena hangus terbakar. Akibat kebakaran ini, diperkirakan kerugiannya mencapai lebih dari Rp1 miliar. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini, namun termasuk barang termasuk dan lain-lain milik peserta pelatihan ikut terbakar. Sementara penyebab bahaya masih belum dapat dipastikan dan menunggu hasil dari pihak terkait.