Nasional

Atasi Dampak Covid-19, Ridwan Kamil: Pemprov Jabar Alokasikan Rp16 T

Channel9.id-Jakarta. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan akan mengalokasikan dana sekitar Rp 16 triliun untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh pandemi virus corona atawa Covid-19.

Ridwan Kamil mengatakan realokasi anggaran tersebut sudah disepakati oleh DPRD. “Anggaran tersebut didapatkan dari penghentian proyek-proyek, perjalanan dinas, pemotongan gaji gubernur, hingga tunjangan ASN yang dipotong dan disumbangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujar Ridwan Kamil dalam video konferensi bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Jumat (3/4).

Kang Emil, sapaan akrabnya, memaparkan,  dari total anggaran tersebut, Rp 3,2 triliun akan dialokasikan untuk bantuan tunai dan bantuan pangan. Targetnya, sambungnya, sudah bisa disalurkan mulai minggu depan. Sementara, sisanya yakni sekitar Rp 13 triliun digunakan untuk proyek-proyek padat karya.

Adapun bantuan tunai dan pangan,  sambung Kang Emil, Pemprov Jabar akan menyasar golongan miskin dan rentan miskin yang tidak di cover oleh pemerintah pusat.

“Kalau untuk masyarakat di 25% ke bawah kan sudah di cover oleh kartu sembako dan kartu PKH. Jadi tugas kami pemda adalah mengisi orang-orang menengah-bawah di zona 25% sampai 40%. Jadi kami bagi-bagi tugas, 25% ke bawah oleh pemerintah pusat dan 25% hingga maksimal 40% terbawah oleh Pemda,” ujar Ridwan Kamil dalam video konferensi bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Jumat (3/4).

Ia menambahkan, Pemprov Jabar tengah melakukan pendataan terhadap masyarakat-masyarakat yang berhak mendapatkan bantuan ini. Bila ada masyarakat yang belum terdata, bisa memberikan argumentasi, dan akan ada komite yang memberikan persetujuan.

Untuk golongan tersebut, telah disiapkan dana bantuan Rp 500.000 per orang. Di mana sepertiga bantuan tersebut dibagikan dalam bentuk tunai dan sisanya dibagikan dalam bentuk sembako.

“Sembakonya kami beli dari pasar, sehingga pedagang tetap hidup. Bila tidak tercukupi, kami beli dari Bulog. Jadi bukan Bulog yang maksimal baru pedagang pasar. Kami ubah pedagang pasar dulu kami beli, baru Bulog,” kata dia.

Sembako tersebut nantinya akan dikirim oleh PT Pos dengan menggunakan armada ojek online.

Sementara, anggaran yang ditujukan untuk membuat proyek padat karya diharapkan dapat menyerap pengangguran yang terdampak

“Jadi setelah pandemi turun di akhir Juni, maka setelah itu banyak pengangguran, pengangguran itu akan kami pekerjaan di program padat karya senilai Rp 13 triliun,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  81  =  90