Channel9.id-Australia. Australia telah menahan kooperasi program pertahanan dengan Myanmar, kata Menteri Hubungan Luar Negeri Marise Payne, ditengah-tengah tingginya kekerasan oleh junta militer Myanmar terhadap para pengunjukrasa yang menentang kudeta.
Australia juga akan mengalihkan kebutuhan humanitarian ke Rohingya dan suku minoritas lainnya, ujar Payne di pernyataannya pada hari Minggu.
“Kita akan memprioritaskan kasus humanitarian yang mendesak dan kami berupaya untuk memastikan kegiatan humanitarian kita itu dengan dan melalui organisasi non-pemerintah, tidak dengan pemerintah atau badan yang berhubungan dengan pemerintah,” kata Payne.
Baca juga : Junta Myanmar Menguasai Rumah Sakit
Hubungan pertahanan Australia dengan militer Myanmar terbatas hanya kepada persoalan non-combat seperti pelatihan bahasa Inggris.
Australia juga akan terus mendesak pembebasan Sean Turnell, ahli ekonomi dan penasihat Aung San Suu Kyi. Turnell telah ditahan dengan akses konsuler yang terbatas sejak kudeta 1 Februari.
Ratusan orang berkumpul di kota terbesar Australia, Sydney, selama akhir pekan ini yang mendesak pemerintah Australia untuk bertindak tegas terhadap kudeta Myanmar.
Myanmar sedang dalam kekacauan setelah pasukan militer Myanmar mengambil alih kepemerintahan dan menangkap pemimpin terpilih, Aung San Suu Kyi. Aksi ini memicu unjuk rasa selama satu bulan penuh yang dilaporkan oleh PBB telah menewaskan lebih dari 50 orang.
“Kita akan terus memaksa pasukan keamanan Myanmar untuk tidak melakukan kekerasan terhadap warga sipil,” kata Payne.
Negara-negera yang mempunyai hubungan dagang dengan Myanmar telah menyerukan untuk memberhentikan kerja sama ekonominya pada hari Senin.
(RAG)