Lifestyle & Sport

BAFTA Tanggapi Kritik Kurangnya Keberagaman dalam Nominasi

Channel9.id-Jakarta. Para petinggi BAFTA menanggapi kurangnya nominasi keberagaman dalam kategori utama di ajang British Academy Film Awards.

Sebelumnya, sejumlah pencinta film menyampaikan kegelisahan lewat tagar #BAFTASoWhite, begitu daftar nominasi diumumkan pada Selasa (7/1) kemarin.

Belum lagi, beberapa bintang yang dijagokan seperti aktris Inggris Brit Cynthia Erivo, Jennifer Lopez, dan Lupita Nyong’o tak menjadi nominee.

“Sejujurnya, kami kecewa dan berusaha untuk tidak merugikan orang-orang yang telah dinominasikan,” ujar Amanda Berry, Kepala Eksekutif BAFTA.

Kemudian, BAFTA membuat pembelaan dengan mengutip kategori Rising Star, yang antara lain diisi oleh bintang Top Boy dan Blue Story Michael Ward, Awkwafina, dan Kelvin Harrison Jr.

Beberapa nama itu, dijadikan sebagai contoh bagaimana hal-hal akan berubah di masa mendatang.

“Kelompok itu jauh lebih beragam dan sekali lagi, talenta para bintang yang bersinar sejak di awal karier yang membuat kami melihat bakal ada perubahan,” katanya.

Di samping itu, Ketua Komite Film BAFTA menambahkan tanggapan Berry.

“Jelas semua orang tahu bahwa para nominasi di empat kategori bidang akting berkulit putih, itu menyebalkan, kita tidak bisa membuat industri melakukan sesuatu. Yang bisa kita lakukan adalah mendorong, menginspirasi, dan mencoba untuk membantu mereka yang datang dari bawah.”

Namun, penjelasan pihak BAFTA itu lantas dibantah oleh para pencinta film yang menunjukkan bahwa Lopez, Erivo, dan Nyong’o tidak diberi tempat di antara nominasi. Padahal, Margot Robbie dan Scarlett Johansson masing-masing menerima dua nominasi. Robbie sendiri hadir di kategori Supporting Actress lewat dua film, yakni Bombshell dan Once Upon a Time… in Hollywood.

Menurutnya kurangnya keragaman dianggap memalukan bagi BAFTA, yang disebut Aceshowbiz telah mencoba menyegarkan keanggotaan dengan para bintang muda dari berbagai latar belakang dalam beberapa tahun terakhir. Salah langkah lain adalah kurangnya wanita di antara nominasi sutradara terbaik.

Alih-alih mengakui kesalahan dan berusaha memperbaiki, Berry malah mengkambinghitamkan studio yang tidak menawarkan kesempatan kepada wanita.

“Kami hanya perlu membuat studio menyoroti lebih banyak proyek [film] yang mencakup beragam subyek yang disutradarai oleh wanita. Itu telah terjadi tapi tidak cukup cepat, jadi kami akan berusaha sangat keras,” katanya.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  40  =  50