Lifestyle & Sport

Bahaya! Kebiasaan Buruk Ini Bisa Bikin Otot Kamu Lemah

Channel9.id-Jakarta. Mungkin Kamu banyak rebahan dan duduk di hari ini. Memang itu yang Kamu harapkan di akhir pekan ini, bukan? Ya, istirahat. Tak masalah sih, tapi bagaimana aktivitasmu di hari-hari sebelumnya? Kalau Kamu juga banyak duduk atau minim beraktivitas fisik—yang disebut sedentari, tentunya bakal berisiko bagi kesehatan tubuhmu, lo. Kebiasaan ini bisa berisiko mempercepat proses penuaan, seperti melemahnya otot tubuh atau sarkopenia.

Sarkopenia sendiri bisa terjadi karena sel otot lebih banyak dihancurkan ketimbang dibentuk. Kondisi ini memungkinkan bentroknya sinyal anabolisme (pembentukan) dan katabolisme (penghancuran) sel otot. Orang dengan sarkopenia akan kehilangan kekuatan ototnya, sehingga akan kesulitan beraktivitas—misalnya gerak tubuh lebih laman, kehilangan kekuatan untuk menggenggam, hingga kehilangan berat badan.

Adapun sarkopenia pada umumnya dialami oleh orang lanjut usia, namun bisa terjadi lebih cepat pada usia muda. Ini bergantung pada sejumlah faktor, termasuk gaya hidup sedentari yang sudah disinggung di awal. Di samping itu, ada pula faktor lain penyebab sarkopenia. Berikut ini di antaranya.

1. Malas gerak
Sarkopenia lebih cepat terjadi pada orang-orang yang malas gerak. Namun di lain sisi, bergerak aktif atau rutin olahraga juga tak bisa benar-benar menghindari sarkopenia. Sebab aktivitas ini hanya bisa memperlambat datangnya kondisi ini.

2. Gaya hidup sedentari
Sudah disunggung sebelumnya, gaya hidup sedentari bisa memicu sarkopenia. Perlu Kamu ketahui, kontraksi otot saat bergerak dengan otot sangat penting untuk mempertahankan massa otot dan memperkuat sel otot. Sementara itu, minim beraktivitas bisa menyebabkan massa dan kekuatan otot hilang. Ini berpotensi memperlemah otot dan membuat tubuh mengalami kelelahan kronis. Alhasil, tingkat aktivitas seseorang cenderung berkurang dan lebih sulit melakukan aktivitas.

Untuk membantu memperlambat datangnya sarkopenia, coba rutin berolahraga. Kamu bisa memulainya secara bertahap dari olahraga ringan, seperti jalan kaki. Kemudian Kamu bisa meningkatkan intensitas.

3. Pola makan tak seimbang
Salah satu cara mencegah sarkopenia ialah dengan mengonsumsi lebih banyak mengonsumsi protein. Keseimbangan antara kalori dan protein diperlukan tubuh untuk mempertahankan massa otot. Paling tidak, orang dewasa dan lansia membutuhkan 25-30 gram protein yang dikonsumsi tiap waktu makan untuk mempertahankan masa otot.

Namun, seiring bertambahnya usia, perubahan pola makan dan asupan kalori cenderung sulit dihindari. Ini karena sensitivitas lidah untuk merasakan makanan jadi menurun. Selain itu, kesulitan mencerna makanan, gangguan kesehatan gigi dan mulut, ataupun kesulitan untuk mengakses bahan makanan.

4. Penyakit kronis
Orang dengan kondisi medis tertentu harus berbaring di tempat tidur. Ini tentunya memungkinkan seseorang minim beraktivitas fisik. Pada ujungnya, ini memperbesar risiko sarkopenia.

Bukan cuma massa otot yang hilang, sakit juga menunjukkan adanya peradangan dan stres dalam tubuh. Peradangan sendiri memungkinkan tubuh mengirim sinyal untuk meregenerasi sel. Namun demikian, kondisi penyakit kronis justru mengganggu keseimbang pembentukan sel otot yang baru dan memicu hilangnya massa otot. Belum lagi, stres selama sakit juga bisa memperburuk proses peradangan dan menurunkan mood untuk beraktivitas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1  +  9  =