Channel9.id-Jakarta. Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menilai terbelahnya masyarakat pada saat Pilres 2019 lalu, salah satunya adanya banyaknya berita bohong atau hoaks yang beredar luas. Akibatnya, masyarakat seperti kehilangan akal.
“Judul buku saya bertajuk ‘Akal Sehat’ dipilih karena momentum yang tepat, bangsa diuji akal sehatnya, kita hampir pecah dan terbelah,” ujar Bamsoet saat peluncuran bukunya bertajuk “Akal Sehat” di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/8).
Ia mengatakan, ketika pelaksanaan Pemilu 2019 lalu, bangsa Indonesia diuji dengan banyaknya orang pintar yang rajin memproduksi berita bohong sehingga kehilangan akal sehat.
Menurutnya, dalam rangkaian Pemilu 2019, tinggal satu ritual yang akan dilakukan yakni pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih serta pelantikan anggota DPR RI periode 2019-2024.
“Begitu anggota DPR RI periode 2019-2014 dilantik 1 Oktober 2019 lalu presiden-wapres dilantik 20 Oktober 2019, maka selesai ritual agenda lima tahunan kita dan dilalui dengan baik,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, ada pemikiran-pemikiran agar sistem demokrasi yang berjalan di Pemilu 2019 yakni pelaksanaan Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif berjalan serentak apakah perlu evaluasi atau tetap terus dijalankan.
Bamsoet menambahkan, jika sistem demokrasi yang saat ini dianut tetap dipertahankan maka bukan tidak mungkin demokrasi Indonesia tergantung angka, bukan memperjuangkan aspirasi rakyat.
“Pasca reformasi, kita adopsi sistem demokrasi yang liberal tanpa kita tahu apakah siap atau tidak. Pemillihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak bisa menjual visi dan misi, namun saat ini rakyat senang ada pemilu karena ada pemaukan bagi mereka, tidak peduli calonnya berintegritas atau tidak,” katanya.
Hadir dalam peluncuran buku karya Bamsoet antara lain politisi PDIP Maruarar Sirait, Kepala BPIP Yudi Latif, dan Romo Benny Susetyo.
