Channel9.id-Jakarta. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang juga Wakil Koordintaor bidang Pratama DPP Partai Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet) bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama hampir 2 jam di istana negara, Senin (15/7). Usai pertemuan, Bamsoet mengaku membahsa dinamika di Partai Golkar bersama presiden Jokowi. Namun ia menegaskan, tak ada pembicaraan mengenai dukunng-mendukung terhadap calonj ketua umum partai berlambang beringin tersebut.
Bamsoet juga menyatakan, ada sejumlah isu lain dibahas dalam pertemuan ini. Kendati, isu dinamika Partai Golkar lebih mengemuka. Pasalnya, Golkar akan segera menggelar Musyawarah Nasional (Munas). sementara, Bamsoet disebut-sebut sebagai calon kuat ketua umum bersama ketua umum petahana, Airlangga Hartarto.
Sebagai salah satu kandidat calon ketua umum, Bamsoet sekali lagi menegaskan, tak ada pembicaraan soal restu presiden terhadap calon ketua umum. ia menegaskan, dirinya dan Jokowi membahas posisi dan peran strategis Golkar dalam pembangunan bangsa. “Tadi kita bicara soal Golkar saja. Tidak ada dukung mendukung,” kata Bamsoet usai pertemuan.
Jokowi, ujar Bamsoet, berpesan agar Golkar tetap menjadi partai moderat, partai penyeimbang yang mampu menyatukan kekuatan-kekuatan politik di Tanah Air.
“Kita bicara bagaimana Golkar ke depan harus tetap menjadi partai tengah yang bisa menyatukan semua kekuatan yang ada,” kata Bamsoet.
Melihat dinamika politik Partai Golkar yang sangat dinamis, Jokowi juga berharap partai berlambang pohon beringin itu tetap kompak, solid, dan tidak terpecah belah. Jokowi tidak ingin ada partai baru lahir dari rahim Golkar sebagai buntut dari dinamika internal partai tersebut.
“Beliau minta jangan ada lagi lahir partai partai baru dari rahim Golkar. Partai Golkar harus dijaga betul kekompakannya,” kata Bamsoet.