Channel9.id-Jakarta. Ribuan pengunjuk rasa pro demokrasi Hong Kong memasuki aula kedatangan bandara guna menggelar aksi demonstrasi lanjutan. Aktivitas di Bandara Internasional Hong Kong pun lumpuh.
Pihak berwenang Bandara Internasional Hong Kong memutuskan untuk membatalkan seluruh penerbangan yang berangkat maupun yang sedang menuju Hong Kong pada Senin (12/8).
“Selain penerbangan keberangkatan yang telah melalui proses check-in serta penerbangan yang sudah menuju Hong Kong, semua penerbangan lainnya telah dibatalkan sepanjang hari ini,” ujar petugas bandara dalam sebuah pernyataan.
“Aktivitas di Bandar Udara Internasional Hong Kong mengalami kekacauan serius akibat pertemuan umum di bandara hari ini,” demikian pernyataan dari pihak bandara sebagaimana dikutip AP.
Pihaknya juga memperingatkan bahwa lalu lintas menuju bandara “sangat padat” dan fasilitas parkir mobil di sana benar-benar penuh. “Masyarakat disarankan untuk tidak datang ke bandara,” ujar pihak bandara.
Sementara itu Polisi Hong Kong menggunakan penggunaan truk water cannon atau meriam air untuk menghentikan para demonstran. Sebelumnya, meriam air belum pernah digunakan polisi pada kejadian genting apapun.
Pemimpin senior Chan Kin-kwok mengatakan, penggunaan truk tersebut hanya ketika ada gangguan publik skala besar yang berujung adanya korban, kerusakan bangunan, atau instruksi keamanan publik dari ancaman.
“Penggunaan kendaraan tersebut adalah satu dari beberapa opsi kepolisian untuk penyerangan atau strategi khusus,” ucap dia.
Ribuan pengunjuk rasa pro-demokrasi memenuhi kawasan bandara sambil memegang papan bertuliskan “Hong Kong tidak aman” dan “Malu pada polisi.” Mereka protes atas kekerasan polisi terhadap pengunjuk rasa sehari sebelunya.
Dilansir Time, sehari sebelumnya seorang perempuan muda yang diyakini seorang relawan medis, dilaporkan salah satu matanya mengalami kebutaan setelah dipukul dengan proyektil.
Ditempat lainnya, polisi tertangkap dalam sebuah video tengah menembaki kerumunan pengunjuk rasa di satu tempat tertutup. Para petugas keamanan itu juga mengejar pengunjuk rasa turun dari escalator sembil mengayunkan tongkat.