Channel9.id – Jakarta. Banjir bandang menerjang area tambang emas PT Freeport Indonesia (PTFI) di Mile 74 Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Banjir tersebut dipicu oleh hujan deras yang mengguyur sejak Sabtu (11/2/2023). Akibatnya, satu warga meninggal dan satu lainnya belum ditemukan.
Informasi itu disampaikan oleh Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra. Ia menyampaikan, berdasarkan laporan dari warga, ada dua orang yang terseret banjir pada Sabtu malam.
Warga yang ditemukan dalam keadaan meninggal berinisial JM. Sedangkan satu warga yang belum ditemukan masih belum teridentifikasi.
Baca juga: Produksi Tembaga Freeport Diprediksi Turun Tahun Ini
Baca juga: Indonesia Tidak Bisa Mendapat Saham Freeport Gratis Pada 2021, Benarkah ?
Baca juga: Freeport Siapkan Investasi Rp 220 Triliun Selama 2020-2041
“Untuk sementara, jenazah disemayamkan di RS Tembagapura, menunggu pihak keluarga ambil untuk dilakukan pemakaman,” ungkap I Gede Putra pada Minggu (12/2/2023).
Sebelumnya juga terdapat 14 karyawan PTFI yang terjebak di area tambang. Namun, mereka telah berhasil dievakuasi oleh tim Underground Mine Rescue (UMR) ke kantor OB.
Eskavator dan mobil milik PTFI pun sempat terseret banjir Bandang di Mile 74.
Vice President Corporate Communications PTFI, Katri Krisnati memastikan tidak ada karyawan yang menjadi korban jiwa dan Tim Emergency Preparedness and Response (EPR) PTFI sudah aktif bersiaga.
“Kami mengutamakan keselamatan bagi seluruh karyawan yang bertugas di lokasi. Tidak ada korban jiwa,”.katanya, Minggu (12/2/2023).
Katri mengatakan, PTFI terus melakukan kontrol area dengan baik agar karyawan yang masih bekerja di lokasi Mile 74 tetap merasa aman.
Tak hanya itu, PTFI juga menyiapkan fasilitas kesehatan dan tempat makan untuk karyawan yang masih harus bekerja.
HT