Channel9.id-Jakarta. Bank Indonesia (BI) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2020 menjadi 4,2-4,6 persen dari sebelumnya 5,0-5,4 persen. Penurunan proyeksi pertumbuhan karena tingginya ketidakpastian global akibat penyebaran wabah virus corona baru (Covid-19).
“Covid-19 memberikan tantangan bagi upaya mendorong momentum pertumbuhan ekonomi domestik,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Kamis, 19 Maret 2020.
Perry Warjiyo mengatakan penyebaran Covid-19 yang makin meluas hingga ke 159 negara telah menyebabkan turunnya prospek pertumbuhan ekonomi dunia. Kondisi ini ikut menjadi alasan melemahnya pertumbuhan ekspor barang Indonesia meski sempat membaik pada Februari 2020.
“Ekspor jasa terutama sektor pariwisata diperkirakan menurun akibat terhambatnya proses mobilitas antarnegara sejalan dengan upaya memitigasi risiko perluasan Covid-19,” ujar Perry.
Selain itu, turunnya prospek ekspor barang dan jasa yang disebabkan oleh gangguan rantai produksi ini ikut mempengaruhi perlambatan investasi non-bangunan.
Bank sentral akan melakukan langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik. Bank Indonesia juga mengapresiasi stimulus fiskal pemerintah bersamaan dengan rencana penyelenggaraan pilkada yang diproyeksikan dapat menopang prospek pertumbuhan ekonomi.
Perry Warjiyo memperkirakan apabila penanganan Covid-19 membuahkan hasil, maka pertumbuhan ekonomi 2021 dapat mencapai kisaran 5,2-5,6 persen. Proyeksi itu juga dipengaruhi oleh berbagai upaya pemerintah dalam memperbaiki iklim investasi melalui RUU Cipta Kerja dan Perpajakan.