Channel9.id-Jakarta. Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan kredit pada 2020 berada pada 9-11persen, turun dari perkiraan sebelumnya 10-12 persen. “Proyeksi ini sedikit lebih rendah dibandingkan sebelumnya pada kisaran 10-12 persen sejalan dengan revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi 2020,” ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Kamis, 20 Februari 2020.
Perry memastikan revisi perkiraan pertumbuhan kredit ini karena ada pengaruh jangka pendek penyebaran virus corona (Covid-19) yang dapat mempengaruhi perekonomian Indonesia. Risiko ini yang membuat Bank Indonesia merevisi pertumbuhan ekonomi 2020 menjadi lebih rendah yaitu pada kisaran 5,0-5,4 persen dari sebelumnya 5,1-5,5 persen.
“Revisi perkiraan ini terutama karena pengaruh jangka pendek tertahannya prospek pemulihan ekonomi dunia pasca meluasnya Covid-19,” kata Perry.
Menurut dia, penyebaran virus corona dapat mempengaruhi kondisi perekonomian nasional melalui tiga sektor yaitu pariwisata, perdagangan dan investasi. Sebagai antisipasi, Perry memastikan Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat sumber, struktur dan kecepatan pertumbuhan ekonomi.
Bank sentral memproyeksikan pertumbuhan kredit tahun depan kembali meningkat pada kisaran 10-12 persen seiring peningkatan pertumbuhan ekonomi.
