Channel9.id-Jakarta. Bank Indonesia siap menyerap surat berharga negara (SBN) yang dimiliki perbankan senilai Rp700 triliun yang akan digunakan mendukung program pemulihan ekonomi salah satunya untuk restrukturisasi kredit. “Bank-bank monggo pakai SBN yang dimiliki Rp700 triliun ini ke BI ada term repo,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Rabu, 6 April 2020.
Penyerapan SBN merupakan bentuk operasi moneter bank sentral dalam melakukan ekspansi melalui transaksi repo berjangka waktu tertentu. Bank Indonesia menilai likuiditas Rp700 triliun itu jumlahnya lebih dari cukup untuk restrukturisasi kredit akibat Covid-19.
Perry menjelaskan likuiditas Rp700 triliun tersebut juga bisa digunakan untuk merestrukturisasi kredit korporasi atau BUMN jika masih mencukupi. Namun, apabila masih belum mencukupi, maka pemerintah akan menerbitkan SBN senilai Rp150 triliun untuk menutupi kekurangan dalam program pemulihan ekonomi.
Meski begitu, pemulihan ekonomi untuk BUMN dan korporasi ini harus dihitung terkait jumlah dan skema restrukturisasi yang bisa diberikan. “Kami juga masih menunggu program pemulihan ekonomi dari pemerintah dengan OJK untuk UMKM, detailnya seperti apa,” katanya.
Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, Bank Indonesia akan tetap melakukan kebijakan pelonggaran melalui injeksi likuiditas (QE) yang hingga saat ini sudah digelontorkan sebesar Rp503,8 triliun. “Kalau stimulus fiskal tambah jalan dan tambah cepat, Insya Allah ekonomi tambah bagus, yang kami sudah tambahkan likuiditas bisa mengalir kesana,” ujar Perry.