Channel9.id-Jakarta. Menteri Sosial Juliari Batubara mengakui penyaluran bantuan sosial (bansos) terhambat karena harus menunggu tas pembungkus sembako bertuliskan ‘Bantuan Presiden’. Alasan keterlambatan karena produsen tas mengalami kesulitan impor bahan baku.
Anggota Komisi IX Saleh Daulay menilai, seharusnya penyaluran bansos tidak perlu terhambat karena masalah yang tidak penting. Sebab, yang terpenting adalah bantuan bisa langsung diterima masyarakat. Bukan soal pembungkusnya.
Ia juga mengkritik seharusnya tidak perlu ada label ‘Bantuan Presiden’. Apalagi ini bukan seperti bantuan perorangan. Bantuan tersebut jelas menggunakan APBN sehingga tak pantas dilabeli demikian.
“Persoalan tas itu menurut saya tidak penting. Lagi pula, mengapa mesti harus ada tulisan bantuan dari presidennya? Bukankah itu memakai uang negara? Artinya, itu bukan bantuan personal, tetapi bantuan negara yang didanai dari dana apbn milik rakyat,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (30/4).
Saleh tidak yakin bantuan sosial tersebut untuk kepentingan pencitraan Presiden Joko Widodo. Karena Presiden Jokowi sudah memasuki periode keduanya.
Saleh justru curiga kepada Mensos yang dianggap ingin mendapatkan poin lebih di mata presiden.
“Ini mungkin menterinya saja yang ingin mendapat poin dari presiden. Kalau ada tulisan presiden, kan bisa dilaporin seperti itu. Harapannya, ya presiden senang,” ucapnya.
(virdika rizky utama)