Banyak di Rumah Selama Pandemi, Haruskah Gunakan Deodoran?
Lifestyle & Sport

Banyak di Rumah Selama Pandemi, Haruskah Gunakan Deodoran?

Channel9.id-Jakarta. Aroma deodoran dipercaya mampu menyamarkan bau badan. Tak heran banyak orang yang menggunakannya setelah mandi untuk mengantisipasi dan mengatasi masalah bau badan. Biasanya, orang akan menggunakan deodoran jika mereka punya mobilitas tinggi dan punya aktivitas padat, serta kecenderungan menguarkan bau badan.

Nah, di masa pandemi COVID-19 ini, di mana mobilitas tak sepadat biasanya, apakah masih perlu menggunakan deodoran? Sebetulnya, apakah aman pula menggunakannya setiap hari, termasuk saat sedang bekerja atau belajar dari rumah?

Sebelum itu, perlu diketahui bahwa deodoran bekerja dengan mencegah perkembangbiakan bakteri penyebab bau badan.

Perlu dicatat pula, deodoran tidaklah sama dengan antiperspiran. Jika deodoran mengatasi bau badan dengan mencegah perkembangbiakan bakteri, antiperspiran memblokir pori-pori keringat sehingga menghambat keluarnya keringat. Meski begitu, keduanya memang menjaga tubuh tetap terasa segar meski berkeringat.

Perihal penggunaannya, banyak yang meyakini bahwa menggunakan deodoran dalam jumlah banyak dan jangka panjang bisa memicu penyakit seperti kanker payudara dan Alzheimer. Meski demikian, belum ada studi ilmiah yang bisa membuktikannya.

Kendati begitu, bukan berarti Kamu dibolehkan menggunakan deodoran banyak-banyak. Sebab sejatinya penggunaan deodoran bukanlah sesuatu yang wajib. Apalagi jika aktivitasmu tak padat dan produksi keringat tak begitu banyak. Pada dasarnya penggunannya disesuaikan dengan aktivitas yang Kamu lakukan.

Kemudian jika memang harus menggunakan deodoran setiap hari, Kamu harus pastikan kondisi kulitmu tak bermasalah. Pasalnya, beberapa zat yang terkandung di dalam deodoran bisa memicu iritasi kulit, seperti kemerahan atau ketiak jadi menghitam. Nah, jika sudah demikian, hentikan pemakaian dan lakukanlah perawatan.

Lebih lanjut, para ahli menilai bahwa waktu yang efektif menggunakan deodoran ialah malam hari sebelum tidur. Alasannya, suhu tubuh lebih dingin saat malam, yang artinya Kamu cenderung berkeringat lebih sedikit dibandingkan pada siang hari. Meski tertidur, kelenjar keringat akan lebih menyerap bahan aktif deodoran dan antiperspiran. Sehingga produk ini jadi lebih efektif mencegah bau badan dan mengurangi produksi keringat pada ketiak keesokan harinya.

Sementara itu, jika digunakan pada pagi hari, bahan kimia pada produk itu hanya akan memblokir keringat di lapisan kulit luar saja. Alhasil, Kamu masih mungkin mengeluarkan bau badan dan keringat berlebih di ketiak, apalagi jika Kamu termasuk orang yang aktif. Untuk itu, disarankan untuk menggunakan deodoran pada malam hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

7  +  1  =