Ekbis

BCA Cetak Laba Rp 6,6 Triliun selama Triwulan I 2020

Channel9.id-Jakarta. PT Bank Central Asia Tbk membukukan laba bersih secara konsolidasi hingga akhir triwulan I 2020 sebesar Rp6,6 triliun atau meningkat 8,6 persen (year on year/yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan operasional tumbuh sebesar 17,3 persen (yoy) menjadi Rp19,6 triliun didukung oleh pertumbuhan kredit dan kinerja CASA. “Posisi keuangan yang kokoh menjadi fondasi kuat bagi kami menghadapi ketidakpastian akibat pandemi Covid-19,” kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, Rabu, 27 Mei 2020.

Portofolio kredit BCA tumbuh 12,3 persen (yoy) menjadi Rp612,2 triliun per Maret 2020 didukung oleh kredit korporasi yang meningkat 25,4 persen menjadi Rp260,4 triliun.
Kredit komersial dan UKM naik 5 persen secara tahunan menjadi Rp191,2 triliun, sedangkan kredit konsumer tumbuh 3 persen menjadi Rp154,9 triliun sejalan dengan tren pertumbuhan pembelian rumah dan otomotif yang melambat.

Pada segmen kredit konsumer, KPR tumbuh 7 persen menjadi Rp92,5 triliun, kredit kendaraan bermotor turun 2,1 persen (yoy) menjadi Rp47,2 triliun dan outstanding kartu kredit turun 3,7 persen menjadi Rp12,4 triliun.

Pada periode yang sama, pembiayaan syariah meningkat 19,8 persen (yoy) menjadi Rp5,7 triliun. Sedangkan portofolio pembiayaan untuk kegiatan usaha berbasis lingkungan mencapai Rp118,6 triliun pada akhir Maret 2020 atau tumbuh 17 persen.

Sementara itu untuk dana CASA BCA tumbuh 17,3 persen secara tahunan yaitu mencapai Rp568,5 triliun pada Maret 2020 dan berkontribusi sebesar 76,7 persen dari total dana pihak ketiga. Jumlah rekening juga menunjukkan tren kenaikan yakni sebesar 13,7 persen (yoy) atau mencapai 22 juta rekening karena didukung layanan pembukaan rekening online.

Untuk deposito tumbuh sebesar 15,1 persen (yoy) yaitu mencapai Rp172,5 triliun meskipun terdapat tren penurunan suku bunga deposito, sementara total dana pihak ketiga meningkat 16,8 persen (yoy) menjadi Rp741 triliun. “Posisi likuiditas tetap kokoh dengan rasio LDR sebesar 77,6 persen,” ujar Jahja.

Dari sisi profitabilitas laba sebelum provisi dan pajak mencatat pertumbuhan 17,4 persen (yoy) yakni mencapai Rp10,1 triliun yang ditopang oleh peningkatan pendapatan operasional sebesar 17,3 persen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3  +  2  =