Channel9.id-Jakarta. Banjir yang melanda sejumlah daerah di Indonesia pada pergantian tahun, telah membawa dampak yang masif. Selain menimbulkan korban jiwa, juga meluluhlantakkan rumah dan kendaraan yang hancur diterjang banjir.
Besarnya dampak banjir kali ini, juga ramai diberitakan media asing. BBC misalnya, media Inggris ini melaporkan banjir kali ini lebih parah dari tahun 2013. Sekurangnya 62.000 warga telah dievakuasi ke tempat aman, sementara warga lainnya banyak yang berdiam di atap bangunan menunggu bantuan penyelamatan.
BBC juga mengungkapkan, korban jiwa telah jatuh sebanyak 43 orang. Pemerintah mengupayakan rekayasa hujan dengan mengirimkan pesawat untuk menyuntikkan bahan kimia ke awan.
Sementara itu, mengutip BMKG, CNBC melaporkan, banjir yang terjadi di awal tahun 2020 ini terjadi akibat curah hujan paling ekstrim. Selain itu, perubahan iklim juga disebut BMKG telah meningkatkan risiko cuaca ektrim.
CNBC menyebut, Presiden Joko Widodo menyalahkan keterlambatan infrastruktur proyek pengendalian banjir termasuk pembangunan kanal yang tertunda sejak tahun 2017 karena masalah pembebasan lahan.
Al Jazeera melaporkan, sekitar 20.000 penumpang pesawat terlantar akibat bandara udara yang ditutup sementara. Media yang berbasis di Doha, Qatar, juga mengutip pernyataan Gubernur DKI Jakarta yang menyebut jika curah hujan pada malam tahun baru naik tiga kali lipat. Hal ini disebut Anies sebagai penyebab meluapnya sungai Ciliwung dan Cisadane.
Al Jazeera juga melansir pernyataan Anies yang mengatakan jika pihaknya akan menuntaskan proyek pada dua sungai tersebut, termasuk pembangunan bendungan dan pintu air untuk mencegah banjir.