Channel9.id – Lumajang. Penipuan berkedok investasi kembali terjadi di wilayah Lumajang. Kali ini berkedok bisnis multi level marketing (MLM) Qnet.
Sejumlah pemuda direkrut dan dijanjikan untuk dipekerjakan di sebuah perusahaan dengan gaji Rp 3 juta per minggu. Namun, mereka lebih dulu harus menyetor modal awal sebesar Rp 9,5 juta untuk bergabung dengan Qnet.
Setiap pendaftar mendapatkan satu keeping cakra Qnet yang diklaim sebagai sarana untuk memperbaiki stamina dan kesehatan. Setelah menjadi anggota Qnet, mereka dikumpulkan di wilayah Madiun, untuk mengikuti seminar bisnis.
“Untuk mendapat gaji Rp 3 juta per minggu diharuskan merekrut minimal dua downline,” ujar Deni (18) warga Tanggung, Kecamatan Padang.Dirinya berupaya mencari downline tersebut, setelah mendapatkan dua downline, janjinya Q-net tak juga terealisasi.
“Tiap merekrut satu anggota dapat bonus Rp 500 ribu. Ternyata tak dapat apa-apa,” ungkapnya. Bahkan sejumlah pemuda merupakan warga Lumajang berhasil kabur dari tawaran bisnis Qnet.
Taufik salah satu korban mengaku tidak bisa pulang karena dikurung di kamar kos, bahkan dijanjikan bakal mendapatkan pekerjaan dengan gaji sekitar 3 juta. “Saya tidak boleh kemana-mana. Anehnya malahan saya diminta untuk membayar Rp 9,5 juta untuk jaminan kerja,” ujarnya.
Taufik bersama temannya kabur melalui pintu jendela yang ada di kamar. Apalagi makannya nasi sama garam. “Saya melompat dari jendela, lalu kabur naik truk. Kalau tidak lompat lewat jendela, saya akan ditahan tidak boleh pulang,” ungkap Taufik.
Hal senada diungkapkan salah satu korban, dirinya berangkat ke Madiun ke salah satu perusahaan yang ada di Madiun yang menawarkan gaji 3 juta. “Sampai di Madiun saya mengikuti presentasi. Waktu itu ada lima orang. Dan saya minta ke orang tua karena tergoda dengan uang besar,” terangnya.

Pihak Kepolisian sudah menetapkan satu tersangka bernama Muhammad Karyadi salah satu direksi PT. Amoeba Internasional. “Sementara yang baru kita amankan ada satu pelaku yakni Direksi PT. Amoeba Internasional,” ujar Kapolres Lumajang AKBP Muhammad Arsal Sahban.
Semua anggota MLM Q net masih berumur 20-an tahun. Bahkan mereka mengaku baru masuk menjadi anggota Qnet 3 bulan yang lalu. “Semua anggota Qnet di situ juga korban dan baru dua bulanan masuk anggota, mereka sudah membayar lunas uang Rp 9,5 juta,” ujar Arsal.
Kapolres menjelaskan, kasus ini terbongkar saat ada laporan kehilangan anaknya. Tetapi itu bukan hilang, akan tetapi dia rela pergi untuk ikut temannya yang berada di Madiun. “Setelah ditelusuri ternyata ada kaitannya dengan bisnis money games dan ini merupakan masalah besar yang ada di Lumajang,” tegas Arsal