Channel9.id-Jakarta. Enam belas ribu orang lebih sukarelawan dari 102 negara bersedia diinfeksi virus corona (SARS-CoV-2). Melalui situs 1 Day Sooner, mereka dikumpulkan dengan harapan mempercepat penemuan vaksin Covid-19.
Metode yang disebut ‘human challenge trial ‘ (HCT) atau tantangan uji coba tantangan manusia ini disebut kontroversial. Pasalnya, secara sengaja menginfeksi orang dengan virus.
Ahli epidemiologi dan vaksin terkemuka di dunia baru-baru ini menganjurkan metode tersebut. Tujuannya untuk mempercepat proses pencarian vaksin.
Direktur Population-Level Bioethics di Rutgers University, Nir Eyal dan rekannya, memprediksikan bahwa dengan persetujuan dan desain yang cermat, vaksin dapat ditemukan berbulan-bulan lebih cepat sehingga lebih cepat pula menyelamatkan ribuan nyawa.
Situs 1 Day Sooner menyebutkan, melalui metode ini percepatan penemuan 1 hari bisa menyelamatkan 7,1 ribu nyawa, 1 minggu menyelamatkan 55 ribu nyawa, 1 bulan menyelamatkan 220 ribu nyawa, dan 3 bulan bisa menyelamatkan setengah juta nyawa.
Disebutkan pula metode ini telah disetujui oleh beberapa politisi. Tercatat ada 16.213 ribu sukarelawan dari 102 negara telah mendaftar.
Dikutip dari situs 1 Day Sooner, mula-mula vaksin dibuat di laboratorium dan dikembangkan melalui kombinasi evaluasi pra-klinis dan tiga fase uji klinis vaksin, yang menguji keamanan dan kemanjurannya. Fase uji klinis HCT sama dengan uji klinis standar.
Perbedaannya berada di fase III di mana sukarelawan HCT akan diisolasi dan diamati. Sementara, sukarelawan uji klinis standar dipulangkan ke rumah masing-masing.
Sukarelawan HCT akan menerima kandidat vaksin tersebut (plasebo). Setelah vaksin mulai bekerja, sukarelawan akan dipaparkan virus SARS-CoV-2. Sukarelawan akan diisolasi dan akan mendapatkan pengobatan terbaik yang ada jika menimbulkan gejala.
Melalui HCT, paparan virus ini telah dijamin dan dibuat seminimal mungkin. Karenanya HCT bisa menilai kemanjuran kandidat vaksin lebih cepat, dengan peserta lebih sedikit daripada uji fase III standar.
Selain itu, tes HCT memungkinkan ilmuwan lebih cepat menyingkirkan kandidat vaksin yang mengecewakan atau mempromosikan pengembangan kandidat yang menjanjikan. Mereka nantinya mengumpulkan data terperinci tentang proses infeksi dan perlindungan vaksin dalam pengaturan klinis. Pun mereka dapat mempelajari informasi yang terbukti sangat berguna untuk vaksin yang lebih luas dan upaya pengembangan terapi.
Secara keseluruhan, ada skenario bahwa kecepatan dan kekayaan data HCT dapat mempercepat pengembangan vaksin Covid-19 .Pencarian solusi tersebut diramalkan membutuhkan waktu satu tahun hingga 18 bulan.
(LH)