Lifestyle & Sport

Berita Picu Stres, Berikur Saran WHO

Channel9.id-Jakarta. Isu kesehatan mental kian melonjak seiring melandanya pandemi Covid-19 di banyak negara. Misalnya cemas, stres, dan depresi.

Salah satu pemicu masalah tersebut ialah terlalu banyaknya mengonsumsi berita negatif. Diketahui, manusia di dunia yang terinfeksi virus corona SARS-CoV-2 bertambah setiap harinya. Diiringi juga bertambahnya pasien yang meninggal.

Selain itu, di masa new normal ini, banyak pekerja yang sudah kembali ke kantor. Hal ini memungkinkan memicu rasa khawatir yang berlebihan pada seseorang. Kendati sudah waspada, rasa khawatir berlebihan justru bisa memicu otak menstimulasi hormon stres yang dapat merusak sistem kekebalan tubuh.

Untuk mengatasi hal itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan untuk mengelola stres, dengan mengetahui cara konsumsi berita yang sehat.

“Karena sebagai manusia, otak kita akan lebih cepat menangkap hal-hal yang berhubungan dengan hal negatif dibanding yang berhubungan dengan hal sebaliknya, hal yang baik,” ujar dokter konsulen psikosomatik Rudi Putranto dalam konferensi pers di BNPB pada akhir pekan lalu.

Adapun cara mengelola stres terkait mengonsumsi berita berdasarkan sara WHO ialah dengan membatsi waktu mendapatkan asupan informasi, agar tidak berlebihan menangkap informasi. Paling tidak sehari dua kali selama 30 menit pada pagi atau sore.

Namun, hindari mencari informasi pada malam hari agar tidak menganggu kualitas tidur.

Lalu, carilah sumber yang terpercaya. Jika bukan dari sumber resmi, besar kemungkinan informasi tersebut adalah hoaks atau berita bohong.

Kemudian pahami informasi yang didapat agar dapat melakukan langkah-langkah pencegahan dengan baik.

Terakhir, seimbangkan informasi dengan memperbanyak asupan informasi yang positif. Informasi negatif sebaiknya disikapi untuk meningkatkan kewaspadaan bukan menimbulkan kepanikan.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

34  +    =  37